Mohon tunggu...
Nindya Annisa Amelia
Nindya Annisa Amelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pendidikan Bahasa Inggris 2018

KKN Tematik MDBPE-MKBM UPI Tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021: Secercah Inovasi dalam Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kala Pandemi Covid-19

26 Juli 2021   16:33 Diperbarui: 26 Juli 2021   17:34 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi COVID-19 yang kian menunjukkan peningkatan signifikan di Indonesia. Virus yang cukup cepat penyebarannya ini telah menumbangkan 3.127.826 jiwa terhitung per 24 Juli 2021. Namun, apa sebenarnya COVID-19?

Menurut WHO, Virus Corona atau COVID-19 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-COV-2) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit ini pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada pertengahan Desember 2019. COVID-19 juga dikenal sebagai coronavirus Wuhan atau virus pneumonia pasar makanan laut wuhan (Wuhan seafood market pneumonia virus).

Berkaca pada fenomena ini, pemerintah bergerak untuk memutar otak mengatasinya. Seperti instruksi terbaru yang telah dikeluarkan oleh Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, disebutkan bahwa Indonesia akan coba mengatasi masalah ini dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Lebih lanjut, instruksi Menteri dalam negeri no 22 tahun tahun 2021 merinci pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat level 4 ini akan dilaksanakan di wilayah jawa dan Bali terhitung sejak 21 hingga 25 juli 2021. Namun, nyatanya tidak berhenti sampai di sini. Melaui akun  YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7/2021), Presiden Joko Widodo kembali mengonfirmasi kejelasan pelaksanaan PPKM lanjutan.

 "Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan dinamika sosial, saya memutuskan melanjutkan menerapkan PPKM level 4 dari 26 Juli sampai 2 Agustus, namun kita akan melakukan beberapa penyesuaian terkait aktivitas dan mobilitas yang dilakukan secara bertahap dengan pelaksanaan yang ekstrahati-hati," ujar Jokowi. 

Kebijakan ini menimbulkan sebuah dilema diantara masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik, dan tak terkecuali bagi bidang Pendidikan.

 MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)

Seiring dengan datangnya tahun ajaran baru 20121/2022 pada bulan Juli 2021, sekolah akan menerima dan menyambut kehadiran siswa barunya mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA dalam kegiatan bernama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mpls) memfasilitasi siswanya untuk lebih mengenal lingkungan sekolah mulai dari sarana prasarana, guru, staff, siswa, budaya,dan kegiatan atau pembiasaan sekolah baru tersebut. Umumnya, hal ini adalah sebuah euphoria yang penuh makna yang juga dilaksanakan secara luar jaringan atau tatap muka. Namun, karena pandemic covid-19 mau tak mau dilaksanakan secara dalam jaringan.

Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring telah dilakukan oleh salah satu sekolah di Jawa Barat yaitu SMP Negeri 3 Cimahi. SMP Negeri 3 Cimahi telah mengadakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari terhitung sejak Rabu (21/7) hingga Jumat (23/7). Berbagai persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini pun hampir seluruhnya dilaksanakan secara dalam jaringan (daring). Kegiatan baru ini menyimpan plus minus di dalamnya. Pelaksanaan MPLS daring membantu siswa beradaptasi pada perubahan teknologi, mendapatkan media pembelajaran yang menarik dan inovatif melalui berbagai format media pembelajaran (e-book, video interaktif, dll), dan turut berkontribusi dalam menekan laju penyebaran COVID-19. Namun, di sisi lain nampaknya pelaksanaan MPLS ini pun masih menemui kendala. Guru -- guru mengeluhkan keterbatasan kendala jaringan internet dan pengaplikasian devices sempat mengganggu guru untuk menghimpun data jumlah peserta didik baru dalam PPDB ini. Hal ini berdampak pada kemunduran pelaksanaan MPLS SMP Negeri 3 Cimahi. Selain itu, faktor ini mempengaruhi keterlambatan penyampaian materi sehingga menimbulkan kelelahan bagi guru dan siswa untuk mengulangi materi yang hilang. Selain itu, pengawasan anak oleh guru tidak selalu optimal dlm kurun 5 jam sesuai rundown. Guru pamong merasakan kewalahan dalam menggiring dan mengkomunikasikan informasi dan materi untuk keseluruhan siswa. Dengan keterbatasan itu, maka tidak semua siswa mendapat pelayanan yang super full selama berlangsungnya MPLS.

 KKN TEMATIK UPI 2021 MERANGKAI SOLUSI

Melihat problema yang terjadi, Mahasiswa - mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang tergabung dalam program KKN Tematik UPI 2021 hadir dalam membantu persiapan terlaksananya MPLS SMP Negeri 3 Cimahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun