Mohon tunggu...
Irmadela Nindyadiasti
Irmadela Nindyadiasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Suka-Suka

I write so I live

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

ASEAN Wallet dan ASEAN Card: Wajah Sistem Pembayaran Masa Depan ASEAN

14 Juni 2023   14:28 Diperbarui: 14 Juni 2023   14:55 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Regional Payment Connectivity (RPC) menjadi bahasan hangat akhir-akhir. RPC merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan bank sentral negara-negara ASEAN dalam sistem pembayaran. Melalui RPC, sistem pembayaran lintas negara ASEAN menjadi lebih mudah. Contoh nyatanya telah diterapkan antara Indonesia dan Thailand. Saat ini, baik turis dari Indonesia maupun Thailand dapat melakukan pembayaran melalui QR Code. Inovasi terbaru ini tentu membuat kegiatan bepergian menjadi lebih efisien. Kegiatan menukar uang tak lagi ada karena kini pembayaran lintas negara dilakukan dari genggaman tangan.

RPC merupakan sistem pembayaran yang sangat menjanjikan di masa depan. Ide pengembangan sistem ini kemudian muncul. Bagaimana bila di masa depan sistem pembayaran di ASEAN terintegrasi melalui dompet digital? Mengingat tren pembayaran saat ini yang serba digital. Ide tersebut bernama "ASEAN Wallet." Layaknya  dompet digital yang menjamur di pasaran. Nantinya, seluruh negara ASEAN memiliki satu sistem pembayaran terpadu yang memungkinkan untuk digunakan di sebelas negara. ASEAN Wallet menawarkan kemudahan transaksi pembayaran melalui aplikasi. Selain itu, saldo ASEAN Wallet dapat diisi mengikuti negara asal pengguna dan saat digunakan di luar negara asal akan otomatis terkonversi dengan nilai kurs.

Selain kenyamanan dalam bertransaksi, ASEAN Wallet juga menawarkan fasilitas lain seperti transfer dan tarik tunai. Sistem pembayaran ini penggunaannya tentu sudah sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga, dapat mengurangi PR sosialisasi yang harus dilakukan oleh Bank Indonesia maupun bank sentral ASEAN lainnya. Di masa depan, pembayaran di negara ASEAN menjadi variatif tak berhenti hanya dari QR Code. QR Code antarnegara ASEAN akan tetap ada dan penggunaannya dalam pembayaran akan dibantu oleh ASEAN Wallet. Penggunaan ASEAN Wallet ini layaknya dompet digital lainnya. Masyarakat akan mengunduh aplikasi ke gawai mereka dan apabila ingin melakukan pembayaran bisa dilakukan dengan memindai barcode.

Layanan yang ditawarkan oleh ASEAN Wallet rasanya apabila digunakan oleh anak muda dan orang dewasa tidak akan menemui kesusahan. Masalah akan muncul saat ASEAN Wallet digunakan oleh kaum lansia. Kaum lansia notabene berisi masyarakat usia lanjut yang akan menemui kesusahan saat harus dituntut belajar teknologi baru. Dalam hal pembayaran, mereka lebih menyukai sistem pembayaran konvensional, yaitu uang tunai atau dengan kartu. Itulah mengapa ASEAN Wallet nantinya juga akan dilengkapi dengan kartu yang bernama "ASEAN Card." Masyarakat ASEAN yang ingin menikmati inovasi ini boleh memilih antara ASEAN Wallet atau ASEAN Card.

ASEAN Card bisa menjadi ajang pemersatu bank sentral seluruh ASEAN. Penggunaan ASEAN Card nantinya diharapkan bisa melalui seluruh bank yang terdaftar di bank sentral negara-negara ASEAN. Pengisian saldo, transfer, tarik tunai, dan pembayaran melalui ASEAN Card ini mengikuti sistem ATM. Pengisian saldo bisa dilakukan melalui mesin ATM, begitu juga dengan transfer dan tarik tunai. Kalau ASEAN Wallet digunakan untuk membayar bisa lewat genggaman tangan, ASEAN Card membutuhkan mesin EDC. Sedikit lebih terbelakang, namun penggunaannya ramah di kalangan masyarakat usia lanjut. Sama halnya dengan ASEAN Wallet, ASEAN Card dapat di-topup saldo di negara asal pemegang kartu dengan mata uang lokal dan digunakan di seluruh negara ASEAN mengikuti nilai kurs yang berlaku.

Baik ASEAN Wallet maupun ASEAN Card keduanya merupakan ide yang bisa direalisasikan agar sistem pembayaran negara-negara di ASEAN terintegrasi. Apabila ASEAN memiliki sistem pembayaran yang terintegrasi, tingkat transaksi dan devisa tiap negaranya juga turut meningkat. Selain itu, sistem pembayaran terintegrasi juga memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi negara-negara ASEAN. Karena, mereka tak lagi harus menukarkan uang untuk bisa bertransaksi di negara jujugan. Di masa depan, penukaran uang dilakukan secara tidak langsung melalui ASEAN Wallet dan ASEAN Card.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun