Dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden baru, harapan besar muncul agar beliau segera merombak total kurikulum pendidikan kita. Mengapa? Karena sistem pendidikan yang sekarang justru membuat anak muda kita cenderung malas belajar. Mereka merasa akan tetap naik kelas, lulus sekolah, dan diterima di sekolah dekat rumah tanpa usaha keras.
Tujuan Kurikulum Merdeka sebenarnya bagus, tetapi kita semua pernah muda. Dulu, saat ada ujian kenaikan kelas dan ujian nasional, masih banyak yang tidak belajar. Apalagi sekarang, dengan kebebasan yang lebih besar, semakin banyak yang tidak belajar. Tidak heran jika ada anak SMA yang mengira Garut adalah negara di Eropa, ibu kota Jawa Timur adalah Jogja, dan anak SMP yang belum lancar membaca.
Dulu memang ada ketimpangan dan jual beli kunci jawaban, tetapi bukan berarti semua harus diluluskan agar dianggap tidak ada ketimpangan. Mungkin kita bisa meniru Tiongkok yang ujian nasionalnya dibedakan menjadi provinsi dan soal. Jika ada masalah jual beli kunci jawaban, solusinya bukan dengan menghapus ujian nasional, tetapi dengan memperbaiki sistemnya.
Kita tidak bisa berkompetisi dengan negara lain jika kualitas pendidikan kita seperti ini. Jangan salahkan Tiongkok, Korea, atau Jepang jika ekonomi kita dikuasai mereka. Saat mereka belajar matematika untuk mendapatkan nilai bagus di ujian nasional, anak-anak kita malah sibuk bermain game.
Kami mohon, segera benahi sistem pendidikan kita, Pak Prabowo, sebelum semuanya terlambat dan bonus demografi kita malah menjadi kutukan demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H