Pancasila sebagai identitas nasional mempunyai makna dimana pancasila sebagai jati diri bangsa, mampu menjadi acuan kita dalam hidup supaya tetap berjalan pada tempat yang semestinya serta tak keluar jalur untuk melawan arus globalisasi serta kemajuan IPTEK. Nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila bersumber pada kepribadian bangsa yang selaras dengan hati nurani bangsa Indonesia.
Pada kehidupan bermasyarakat tentunya ada norma serta aturan yang harus kita taati. Dalam mewujudkan karakter anak Sekolah Dasar, Pancasila ialah landasan yang wajib diterapkan dalam kehidupan siswa. Pancasila mempunyai nilai-nilai yang bisa membentuk karakter warga negaranya menjadi seseorang yang religus, berakhlak mulia, bisa bertoleransi dan lainnya. Penerapan nilai karakter pada siswa bisa diimplementasikan serta dijadikan budaya sekolah. Sekolah merupakan salah satu lahan yang subur tempat menyemaikan serta menanam benih-benih nilai tersebut. maka dari itu, pendidikan karakter di sekolah merupakan tugas bersama.
Pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, terkandung nilai bahwa berdirinya negara Indonesia sebagai wujud pelaksanaan manusia dalam mematuhi tuhan yang Maha Esa. Contohnya menghormati teman, guru, dan masyarakat yang berbeda agama dengan kita.
Pada sila kedua didasari serta dijwai oleh sila pertama dan ketiga sila lainnya. Dalam sila ini terkandung nilai-nilai bahwa sebagai seorang warga negara yang baik harus memiliki kesadaran perilaku moral serta tingkah laku sebagaimana semestinya. Contohnya saling menghargai sesama teman sekolah maupun masyarakat sekitar.
Pada sila ketiga mengartikan bahwa Indonesia sebagai negara yang terdiri dari beragam jenis suku tentu mempunyai banyak hambatan akibat banyaknya perbedaan golongan, kepercayaan, ras, kelompok dan lainnya. Sebagai anak Sekolah Dasar acapkali terjadi pembullyan ataupun menganggap perbedaan merupakan sebuah hal yang tidak lazim. dengan menerapkan sila ketiga di Pancasila ini anak Sekolah Dasar diharapkan mampu memahami serta memiliki sikap toleransi.
Pada sila keempat terkandung kebebasan yang disertai dengan tanggungjawab terhadap masyarakat bangsa maupun moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan, dan memperkokoh persatuan serta kesatuan dalam hidup bersama. Contohnya mengutamakan kepentingan bersama dan tidak memaksakan kehendak diri sendiri dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Pada sila kelima istilah keadilan sosial mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang bisa bersikap adil, bersikap menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, bisa bekerja sama dan bergotong royong pada sebuah keadaan.
