Aku yakin tidak semua orang bisa nyaman dengan status barunya setelah lulus kuliah yaitu "jobseeker". Ya status baru yang mungkin akan dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Zaman sekang memang tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan terbukti makin banyaknya penipuan yang mengatas namakan lowongan kerja yang sebenarnya hanyalah modus untuk mendapatkan keuntungan personal. Belum tentang kualifikasi yang dipantenkan mulai dari penampilan sampai pendidikan.
Suatu hari aku pernah melamar disuatu lembaga pendidikan karna aku rasa mampu dan telah sesuai dengan kualifikasi yang diminta kecuali ada satu poin terakhir disitu dicantumkan "tidak boleh berjilbab" sedangkan aku telah berjilbab sejak SMA. Aku tetap mengirimkan berkas lamaranku sampai beberapa hari berikutkan aku mendapatkan panggilan untuk interview ditempat tersebut. Ternyata memang benar tidak ada pengecualian untuk syarat yang telah dicantumkan termasuk masalah jilbab. Aku pasrah saat itu jika memang rezekiku ditempat itu tentu aku akan mendapatkan pekerjaan itu tanpa harus melepas jilbabku, tapi jika jilbab adalah penghalang aku rasa itu tidak adil dan menurutku jilbab bukanlah penghalang seorang muslimah untuk berkarir dan kemampuan seseorang didunia kerja bukan dinilai dari jilbab.
Nikmat Allah itu memang tidak bisa aku hilangkan, kenyataannya sekarang Allah memberikanku rezeki lewat pintu dan jalan yang lain, walaupun aku mamsih tetap dengan status "jobseeker" tapi Allah tidak membiarkanku kekurangan apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H