Mohon tunggu...
Nindira Aryudhani
Nindira Aryudhani Mohon Tunggu... Full time mom and housewife -

Full Time Mom and Housewife

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kongres Jaisy al-‘Usrah

1 Oktober 2015   02:08 Diperbarui: 1 Oktober 2015   02:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muqodimah

Tak melewatkan momentum, Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) IPB akan menyelenggarakan gelaran akbar di bulannya pemuda. Acara yang diberi nama Kongres Pemuda Islam (KPI) itu sedianya dihelat tanggal 04 Oktober 2015. Kongres ini begitu luar biasa karena akan menghadirkan 1500 pemuda dari seluruh Indonesia. Bertempat di Grha Widya Wisuda (GWW), Kampus IPB Dramaga, Bogor, kongres ini mengangkat tema “Mahasiswa Mari Satukan Langkah Menuju Perubahan Gemilang”.

Target, jumlah peserta, dan biaya yang besar dalam penyelenggaraan kongres ini, menunjukkan komitmen BKIM sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tertua di IPB dalam memberikan pembinaan keislaman kepada civitas akademika IPB dan mahasiswa pada umumnya, sejak berdiri tahun 1976 hingga kini. Tak ayal, serba-serbi seputar penyelenggaraan kongres ini pun membuat penulis teringat satu kisah legendaris di masa Rasulullah saw, yaitu Perang Tabuk.

Perang Tabuk adalah perang besar yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw. Besarnya perang ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Tak hanya besar dari sisi jumlah pasukan kaum muslimin yang mencapai 30.000 orang, perang ini juga memerlukan biaya besar, jarak yang jauh, dan waktu tempuh yang lama.

Disamping itu, perang ini adalah perangnya kaum muslimin melawan bangsa yang tak kalah besar, yaitu bangsa Romawi. Terkait dengan strategi pun, Rasul saw yang biasanya merahasiakan dari pasukannya, kali ini beliau menyampaikan secara jelas. Diantaranya tentang kondisi musuh serta cuaca yang akan mereka hadapi selama perjalanan dan peperangan. Maka tak heran, pasukan kaum muslimin dalam perang ini dikenal dengan nama Jaisy al-‘Usrah (pasukan sengsara).

 

Perang Tabuk

Kala itu, telah sampai kepada Rasulullah saw berita dari negeri Romawi bahwa mereka sedang menyiapkan pasukan untuk memerangi negeri-negeri Arab bagian utara, dengan perang yang akan menjadikan manusia lupa tentang penarikan mundur pasukan kaum Muslim yang memperoleh keberhasilan di Mu’tah. Berita ini semakin lama semakin santer. Karena itu, beliau memutuskan untuk menghadapi kekuatan ini dengan memimpinnya secara langsung. Beliau telah menyiapkan strategi khusus menghadapi Romawi dengan pukulan yang mampu menghapus angan-angan mereka untuk menyerang kaum Muslim atau menghancurkannya.

Ketika itu bertepatan dengan akhir musim panas dan awal musim gugur. Kemarahan menambah panasnya udara yang memang sudah panas. Apalagi perjalanan dari Madinah ke wilayah Syam sangat panjang dan berat, membutuhkan kekuatan, kesabaran, dan persediaan bahan makanan dan air yang cukup. Maka, persoalan ini harus disampaikan kepada kaum Muslim dan tidak perlu disembunyikan. Disamping itu, harus disampaikan kepada mereka dengan jelas bahwa mereka harus teguh dalam perjalanan ke wilayah Romawi untuk berperang. Strategi ini berbeda dengan strategi beliau saw yang pernah disusun dalam peperangan sebelumnya. Beliau ketika itu menyembunyikan strateginya dan arah yang hendak ditempuhnya. Dalam banyak kesempatan, beliau sering mengarahkan pasukannya ke arah lain yang berbeda dengan arah sebenarnya yang beliau maksudkan untuk mengelabui musuh, sehingga berita perjalanannya tersebut tidak tersebar luas.

Namun kali ini, Rasul justru mengumumkan tujuannya sejak awal, yaitu hendak pergi untuk memerangi Romawi di daerah perbatasan negara mereka. Karena itu, beliau mengirimkan sejumlah utusan kepada beberapa kabilah untuk mengajak mereka mempersiapkan pasukan yang sangat besar yang mungkin dapat dipersiapkan. Beliau juga mengirimkan beberapa utusan untuk menemui para hartawan dari kaum Muslim dan memerintahkan mereka mengeluarkan infak dari rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka, untuk digunakan dalam mempersiapkan pasukan yang jumlah dan perbekalan yang dibutuhkannya sangat banyak. Beliau juga mendorong kaum Muslim untuk bergabung dengan pasukan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun