Mohon tunggu...
Nindi Kusuma
Nindi Kusuma Mohon Tunggu... -

High School Student and Illustrator.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

What I Want to Share is

21 Desember 2014   16:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:48 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, kesempatan seperti ini merupakan sebuah kesempatan emas. Karena akan ada hal-hal positif dan bermanfaat bagi saya pribadi dan juga orang lain, terutama untuk keluarga, teman-teman, lingkungan dan masyarakat di sekitar saya.

Untuk keluarga dan teman-teman saya, seandainya saya mendapatkan paket internet tanpa batas selama satu tahun dari Indosat, hal yang benar-benar ingin saya lakukan adalah meringankan beban ayah dan ibu saya. Kok bisa? Bagaimana caranya? Sebenarnya, apabila sudah mendapatkan hadiah (paket internet tanpa batas) tersebut, secara otomatis saya sudah membantu meringankan beban orang tua saya. Saya selalu berpikir, hampir setiap minggu saya selalu meminta jatah uang saku untuk membeli pulsa guna internetan melalui smartphone dan terkadang belum ada 6 hari, saya sudah meminta uang saku (untuk membeli pulsa) lagi karena kuota saya sudah habis. Bukan tanpa alasan kuota saya cepat habis, tapi dikarenakan saya selalu aktif Whatsapp (WA) dan juga LINE. Mungkin benar apabila Whatsapp dan LINE tidak terlalu menyita kuota, namun hal itu berlaku apabila percakapan/jumlah chat di Whatsapp maupun LINE tidak terlalu banyak dan ukuran pesan hanya dalam bentuk KB. Nah disinilah pokok permasalahan yang saya alami, dikarenakan disekolah saya tergabung kedalam sebuah organisasi dan ekstrakurikuler (ekskul) yang mana kebanyakan anggotanya mempunyai Whatsapp dan LINE yang akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah grup di Whatsapp, mau tidak mau setiap malam menjelang, HP saya selalu ramai dengan percakapan mereka yang entah itu hal penting (apabila ada pokok bahasan yang jelas) maupun hal yang tidak/kurang penting bagi saya pribadi. Terkadang, percakapan/jumlah chat bisa mencapai 1000 atau lebih dengan ukuran yang bermacam-macam (KB - MB). Inilah alasan mengapa kuota saya sangat cepat habis dan menyebabkan diri saya selalu bersyukur dan merasa selalu beruntung ketika mendapat akses Wifi gratis disuatu tempat. Sehingga, akan sangat membantu apabila saya benar-benar mendapatkan paket internet tanpa batas dari Indosat.

Selain membantu meringankan beban orangtua saya dalam rangka membiayai tagihan pulsa saya perminggu (atau kurang), saya juga akan lebih mudah berkomunikasi dengan teman saya berkaitan dengan program kerja organisasi, ekskul, ataupun tugas kelas. Sudah bukan hambatan lagi apabila harus telfon, karena dapat telfon melalui LINE atau voicenote melalui LINE dan Whatsapp tanpa memikirkan jumlah kuota yang tersita.

Kemudian untuk hal-hal yang ada di lingkungan sekitar saya, mungkin tidak banyak hal yang dapat saya lakukan secara nyata meskipun saya mendapatkan akses internet tanpa batas dari Indosat. Namun, mimpi atau angan-angan tentu tetap ada. Khususnya untuk lingkungan atau alam, seandainya saya mendapatkan akses internet gratis dari indosat, saya akan lebih aktif dan berguna di komunitas saya, Earth Hour. Karena kebetulan disana keahlian saya (berilustrasi) kadang diperlukan, contohnya saja untuk demo pelestarian lingkungan, membuat poster, komik dan lain-lain. Tapi belakangan ini, saya sama sekali tidak aktif dalam komunitas tersebut karena sibuk mengurusi program kerja organisasi di sekolah saya. Alhasil, ketika saya dimintai tolong untuk membuat sebuah poster/ilustrasi untuk sebuah kampanye, saya tetap tidak bisa hadir dan membantu persiapan kampanye saat kopdar rutin. Masalahnya, poster yang telah saya buat untuk dikirim melalui email, resolusinya terlalu besar dan perlu waktu yang sangat lama sekali agar proses upload selesai. Sayangnya pada waktu itu, kuota saya habis ditengah proses uploading, sehingga selain saya gagal untuk megirim poster, poster saya juga tidak jadi dipakai dalam kampanye. Sedih memang, tapi tak apalah.

Selain berguna dalam kegiatan rutin komunitas, mendapatkan kuota tanpa batas dari Indosat juga sangat berguna dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan komunitas saya. Contohnya saja saat puncak malam Earth Hour pada 29 Maret 2014 yang lalu, seandaninya saya dapat membantu untuk mempublikasikan dan mengupdate info tentang event tersebut lebih banyak dan lebih cepat kepada teman-teman saya melalui media sosial (Whatsapp, LINE, Facebook, dll), maka niscaya event mengajak masyarakat untuk mematikan seluruh peralatan listrik yang sedang tidak digunakan selama 1 jam tersebut dapat berjalan lebih maksimal dengan keikursertaan peran para pelajar (karena sepengetahuan saya, masih banyak pelajar tingkat SMP-SMA yang masih bingung dan tidak tahu mengenai event Earth Hour ini).

Terakhir, mimpi saya di bidang sosial apabila mendapatkan akses internet gratis dari Indosat adalah saya ingin selalu tahu info terbaru tentang perkembangan masyarakat dan peristiwa di berbagai belahan dunia, khususnya Indonesia. Sebagai anak kos, karena saya tidak diperbolehkan untuk membawa TV kedalam kos, saya menjadi pribadi yang kurang update berita-berita yang penting atau perlu saya ketahui. Contohnya saja peristiwa yang baru saja terjadi dan menjadi trending topic di beberapa channel TV, yakni tanah longsor, saya bahkan tidak tahu apa-apa tentang peristiwa tersebut. Karenanya, berkaitan dengan kegiatan organisasi di sekolah saya, apabila saya mengetahuinya lebih cepat, saya mungkin akan mengusulkan pengadaan kegiatan penggalangan dana dalam rangka membantu korban bencana alam tersebut. Meskipun hanya beberapa kardus mie instan, pakaian yang masih layak pakai, dan uang yang tidak terlalu banyak, tapi yang terpenting adalah niat kita untuk membantu sesama, untuk Indonesia yang lebih baik…selamanya!

Begitulah, mungkin artikel ini lebih tepat disebut dengan curhatan penulis. Maaf apabila ada salah kata, terimakasih banyak telah membaca. :))


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun