Mohon tunggu...
Nindia Kusuma Putri
Nindia Kusuma Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seseorang yang menyukai dunia tulis-menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 42 Mengadakan Pelatihan Keterampilan Pembuatan Tie Dye Bekerja Sama dengan Kelurahan Joyotakan

8 September 2022   21:20 Diperbarui: 8 September 2022   21:38 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan yang tidak asing bagi mahasiswa. Kegiatan ini termasuk salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pada proses KKN, mahasiswa dituntut untuk berbaur dengan masyarakat melalui program kerja yang telah dirancang sebelumnya. Hal tersebut telah dilakukan oleh KKN UNS Kelompok 42.

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 42 melakukan berbagai program kerja di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Salah satu program kerjanya adalah Pelatihan Keterampilan Pembuatan Tie Dye. Pelatihan ini dilaksanakan di Aula Kelurahan Joyotakan pada tanggal 27 Juli 2022.

Berdasarkan kerja sama dengan pihak Kelurahan Joyotakan, narasumber kegiatan Pelatihan Keterampilan Pembuatan Tie Dye adalah Bapak AT. Soewardi. Selain itu, Cahya Fajar Ramadhon selaku ketua KKN UNS Kelompok 42 juga turut membantu narasumber dalam memandu praktik kegiatan.

Pelatihan Keterampilan Pembuatan Tie Dye dihadiri oleh 27 ibu PKK dari RW 05 Kelurahan Joyotakan. Alat dan bahan yang diperlukan seperti kain putih polos, remasol, water glass telah disiapkan oleh panitia. Adapun proses pembuatan batik ikat celup memiliki beberapa tahapan.

Pertama, mengikatkan rafia pada kain putih. Kedua, melarutkan pewarna remasol sekitar 20 gram pada air. Ketiga, menyelupkan kain pada water glass. Kemudian dilanjut dengan teknik menjumput kain dan memberikan pewarna remasol pada kain. Setelah itu, kain dijemur dan dicuci kembali.

Pada akhir acara, Bapak AT. Soewardi mengatakan bahwa hasil kegiatan berupa taplak menjadi sebuah produk wilayah yang bertujuan untuk memberdayakan UMKM masyarakat. Proses penjualan batik pun dapat dibantu untuk didistribusikan ke penjual di Pasar Klewer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun