Mohon tunggu...
Nindia Monita Br Ginting
Nindia Monita Br Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Nama saya Nindia Monita Br Ginting saat ini saya sedang berkuliah di Universitas Negeri Jakarta Program studi Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda dan Kriminalitas: Fenomena Tindakan Begal oleh Kalangan Pemuda

30 Maret 2024   19:12 Diperbarui: 30 Maret 2024   19:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemuda dapat dikatakan kelompok usia antara masa anak-anak menuju dewasa dan pemuda dianggap juga generasi penerus bangsa. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan segala cita-cita bangsa dan memperjuangkan negara agar lebih baik dan maju, tetapi pemuda saat ini rentan terhadap pengaruh lingkungan yang memunculkan perilaku yang menjerumus ke perilaku kriminalitas. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh pemuda bermacam-macam, seperti tindak pencurian, penyalahgunaan obat-obatan, penganiayaan, begal, dan lainnya.
Pada tulisan ini saya akan membahas bagaimana fenomena begal yang dilakukan oleh kalangan pemuda. Begal merupakan suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan kejahatan yang melibatkan penggunaan kekerasan atau ancaman untuk merampas suatu barang berharga atau uang dari korban. Para pelaku begal biasanya menggunakan senjata atau kekerasan secara fisik untuk memaksa korban menyerahkan barang-barang berharga mereka, seperti ponsel, uang tunai, perhiasan, atau kendaraan bermotor.
Fenomena begal di kalangan pemuda merujuk pada kecenderungan pemuda yang terlibat dalam tindakan kejahatan berupa begal. Hal ini mencakup serangkaian kegiatan yang melibatkan pemuda yang menggunakan kekerasan atau ancaman untuk mencuri barang berharga dari orang lain. Pemuda yang terlibat dalam fenomena begal seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:

1.Faktor Ekonomi dan Sosial

Tindakan kriminalitas seperti begal dapat terjadi karena adanya faktor ekonomi dan sosial, hal ini karena pemuda membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya di saat pemuda tersebut tidak memiliki pekerjaan, selain untuk memenuhi kebutuhan yang penting pemuda juga melakukan tindakan begal agar dapat menggunakan uang hasil begal tersebut untuk foya-foya dan yang menjadi faktor lain untuk pemuda melakukan tindakan begal adalah pemuda terdorong oleh keadaan sosial di sekitarnya seperti melihat teman memiliki motor dan pemuda terdorong untuk memiliki motor juga, tetapi melakukan cara kriminal seperti tindakan begal untuk mendapatkan motor.

2.Faktor Budaya
Budaya saat ini yang menjerumus ke perilaku negatif dan tindak kekerasan di kalangan pemuda membuat norma yang baik tidak lagi dipedulikan dan dilanggar oleh pemuda, sehingga pemuda dapat dengan mudahnya terlibat dengan tindak kriminal seperti begal. Pemuda juga tidak memiliki sikap kepedulian lagi dengan sesama, hal ini dibuktikan dengan seringnya terjadi tindakan begal yang melukai korbannya secara fisik,

3.Media
Dengan perkembangan media saat ini semakin dengan mudahnya kita mengakses segala hal, seperti saat ini pemuda dengan mudah menonton banyak video melalui berbagai media, seperti di aplikasi Youtube, Instagram, Facebook, dan lainnya. Hal ini tentunya dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif, dampak positifnya dapat memberikan hiburan, menambah informasi dan ilmu melalui tontonan yang bermanfaat. Kemudian, dampak negatifnya adalah dengan menonton video yang berisi hal yang negatif dapat membuat pemuda mencontoh hal tersebut. Contohnya seorang pemuda menonton video tentang perkelahian yang isinya menganggap hal tersebut adalah suatu hal yang jago dan dalam video tersebut adanya tindakan kekerasan yang dianggap wajar untuk menunjukkan keahlian dalam berkelahi. Hal ini tentunya bisa memicu perilaku pemuda untuk mencoba tindakan tersebut, sehingga pemuda akan merasa jago juga seperti di video yang ia tonton. Contoh lainnya, seperti pemuda yang menonton video tentang geng motor yang melalukan tindak pembegalan, yang di mana geng motor tersebut mengakui bahwa dirinya jago serta keren dan kemudian pemuda yang menonton video tersebut dapat terinspirasi untuk melakukan tindakan seperti di video karena dianggap keren.

4.Pengaruh Teman Sebaya
Teman sebaya dalam kelompok remaja yang tidak baik memiliki pengaruh besar dalam perjalanan menuju dewasa. Hal ini sangat terlihat bahwa teman sebaya dapat mengubah atau mempengaruhi seorang pemuda, karena apabila ada satu teman sebaya yang melakukan suatu tindakan baik yang positif maupun negatif dapat mempengaruhi pemuda untuk melakukan juga, selain itu terkadang ada ajakan juga dari teman sebaya sehingga pemuda tertarik untuk melakukan hal yang sama. Jadi yang mempengaruhi untuk melakukan tindakan kriminalitas adalah salah satunya dipengaruhi oleh teman sebaya, seperti teman sebaya yang mengajak seorang pemuda untuk melakukan tindakan mabuk-mabukan dengan cara mendapatkan uang dari hasil begal.

5.Kurangnya Perhatian Keluarga
Kurangnya pengawasan dari keluarga bisa mendorong pemuda untuk terlibat dalam perilaku kriminal karena mereka tidak akan mendapatkan larangan atau himbauan untuk tidak melakukan tindak kriminal. Dengan kurangnya pengawasan, mereka mungkin tertarik untuk melakukan aktivitas yang melanggar hukum. Selain itu, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik di dalam keluarga dapat membuat pemuda merasa terisolasi atau tidak terhubung, sehingga meningkatkan risiko mereka terlibat dalam perilaku yang berpotensi merusak. Oleh karena itu, kurangnya pengawasan dari keluarga dapat menjadi salah satu faktor penyebab keterlibatan pemuda dalam kriminalitas seperti begal.

Selain faktor yang menyebabkan terjadinya begal di kalangan pemuda  terdapat juga suatu cara atau solusi yang dapat dipertimbangkan dari sudut pandang sosiologi agar tidak terjadinya begal di kalangan pemuda, yaitu :

1.Pendidikan dan Kesadaran
Penting untuk memberikan pendidikan dan kesadaran kepada pemuda tentang bahaya dan konsekuensi dari tindakan begal. Hal ini dilakukan agar pemuda dapat tertanam di hatinya bahwa tindakan begal adalah suatu hal yang sangat salah dan merugikan diri sendiri maupun orang lain.

2.Penguatan Nilai Moral
Mendorong pemuda untuk mengembangkan dan memperkuat nilai-nilai moral seperti empati, dan belas kasihan. Sehingga pemuda akan tidak tega melakukan tindak begal yang membuat korbannya mengalami kesusahan dan luka secara fisik.

3.Mengembangkan Keterampilan Pemuda
Dengan memberikan akses kepada pemuda untuk mengembangkan keterampilannya, maka pemuda akan memiliki suatu kegiatan yang bermanfaat dan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun