Mohon tunggu...
Nindi Zahara
Nindi Zahara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Riau

Nindi merupakan seorang mahasiswi semester 6 di Universitas Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan Sarana Pendidikan Antara Wilayah Kota dan Wilayah Desa

21 Mei 2024   05:43 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketimpangan Pendidikan Antara Wilayah Kota Dan Wilayah Desa
Pendidikan adalah kunci kemajuan suatu bangsa dan menjadi isu yang selalu menarik untuk dikaji. Pendidikan nasional tak henti-hentinya menuai banyak permasalahan. Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
Didalam pendidikan , terdapat proses belajar mengajar yang mana membutuhkan sarana dan prasarana.Sarana dan prasarana pendidikan merujuk pada fasilitas fisik dan infrastruktur yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dan aktivitas pendidikan di sekolah.
Ketimpangan pendidikan didesa yaitu pada salah satu sekolah yang di kecamatan tualang. Berita mengenai kurangnya fasilitas sekolah di smkn 1 tualang, Perawang, Riau telah beredar selama satu tahun. Meski harapan masyarakat untuk perbaikan tinggi, belum ada perubahan signifikan. Bahkan, jumlah fasilitas malah berkurang. Saat ini, siswa dan guru di sekolah smkn 1 tualangmenghadapi kendala dalam proses belajar mengajar. Bangunan sekolah tua dan rapuh, ruang kelas tidak memadai, dan peralatan belajar terbatas.

Hal ini berdampak pada kualitas pendidikan di daerah tersebut. Ruang kelas mengalami kerusakan parah, dengan bocor atap dan dinding retak. Meja dan kursi juga banyak yang rusak. Fasilitas penting harus ditarik kembali karena rusak. Para siswa semakin kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak. Masyarakat dan pihak sekolah berharap agar pemerintah daerah segera memperbaiki kondisi ini. Mereka memohon perhatian dan bantuan agar fasilitas sekolah diperbaiki dan ditambah. Ini akan memungkinkan anak-anak di smkn 1 tualang mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Sementara  pendidikan yang ada dikota pada sarana dan prasarana yaitu  disekolah SMA Negeri 2 Sangatta Utara yang memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap dan memadai sehingga mendukung proses dalam pembelajaran. Data dari kedua sekolah tersebut terdapat dalam dapodik sekolah yang di cermati melalui web masing masing sekolah
Ada pun solusi yang ditawarkan untuk pendidikan sekolah yang didesa  yaitu dengan mengajukan proposal tentang penambahan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran ke dinas pendidikan.

Tugas Mata Kuliah isu-isu Kontemporer

Anggota Kelompok :

Filma Anggraini 2105110231
Erni Maulidiawati 2105124803
Nindi Zahara 2105135364
Entiya Ramadhani 2105124801


Sumber
https://sman2sangattautara.sch.id/category/sarana/
https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/0BDC52BC7FBADEE857C7
https://akupintar.id/sekolah/-/cari-sekolah/detail_sekolah/sman-1-long-iram/83395645
https://korankaltim.com/read/pendidikan/60767/kondisi-memprihatinkan-sd-negeri-014-di-mugirejo-samarinda-utara-kekurangan-ruang-kelas-fasilitas-dan-sapras-hingga-bocor-saat-hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun