Mohon tunggu...
Ninda Ardhita
Ninda Ardhita Mohon Tunggu... Novelis - Pecinta Sastra

Penulis Fiksi, Tips, Fashion, Binatang, Kosmos, dan Sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Karam

5 Desember 2023   08:50 Diperbarui: 5 Desember 2023   09:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kapal Karam. pinterest/renemmouse

Deru-deru tangis
Rintik-rintik hujan
Tabur-tabur bunga
Komat-kamit doa

Kukira engkau mati
Takdir telah membawa bisu
Berikan aku candaan
Katakan mereka hendak bergurau

Lihatlah kapal itu tengah karam
Dibawa gelombang menuju ke palung
Entah paus, entah hiu
Kau yang akan tahu siapa yang hendak menghuni

Ombak-ombak biadab!
Mereka memakanmu hidup hidup aku tak mau!
Biarkan aku terjun menghampiri jasadmu
Aku yang tengah dilanda duka

Bagaimana kabar sayang?
Mengapa mereka menahanku?
Keinginanku memeluk ragamu
Aku yang tidak ingin di landa gelap

Duka
Rindu
Gelap
Mati!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun