Mohon tunggu...
Ninda RizqiyaNur
Ninda RizqiyaNur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi, Karyawan Swasta

https://youtu.be/8E9NH4s2oUg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Kehidupan di Balik Kegiatan Pemberdayaan Keluarga

20 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 20 Desember 2022   22:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mendapatkan tugas untuk memenuhi nilai salah satu mata kuliah di kampus adalah awal mula dari perjalanan kami mendapatkan pengalaman dan perjalanan berharga dalam hidup. 

Kami berkeliling didaerah Srengseng, Jakarta Barat untuk mencari keluarga dhuafa yang akan kami bantu sebagai tugas pemberdayaan keluarga dhuafa dari dosen kami. Namun sebelum kami berangkat, kami sepakat untuk meniatkan kegiatan ini bukan hanya untuk mencari nilai sempurna, tetapi juga niat menolong untuk mencari berkah dan ,mendapatkan pahala.

Setelah cukup lama kami mencari keluarga dhuafa yang sesuai dengan kriteria yang kami cari, akhirnya kami bertemu dengan Pak Rahmat. Pak Rahmat adalah seorang penjual takoyaki. Beliau mempunyai seorang istri bernama Dini, dan mempunyai anak perempuan bernama Dian, 6 tahun. Dan saat ini Bu Dini sedang mengandung anak keduanya. Mereka bertiga tinggal disebuah rumah milik orangtuanya Bu Dini. Jadi Pak Rahmat dan Bu Dini belum mampu untuk membuat rumah sendiri sehingga mereka harus menumpang dirumah orangtuanya. Keadaan rumah mereka tidak seperti rumah-rumah megah yang berdiri disebelah kampung mereka. Dengan perabotan yang sederhana dan beberapa peralatan dan bangunan yang mulai lapuk, mereka tinggal disana dan membuka usaha dirumah itu. Pak Rahmat dan Bu Dini hanya lulusan SMP, jadi mereka merasa bahwa tidak ada perusahaan yang mau menerima lulusan SMP. Maka dari itu Pak Rahmat memutuskan untuk berjualan takoyaki.

Pak Rahmat mendapatkan penghasilan dari berjualan takoyaki berkisar lima puluh ribu perharinya. Karena kebutuhan yang semakin banyak dan biaya persalinan serta biaya pendidikan anaknya yang semakin mahal, Pak Rahmat dan Bu Dini tidak tinggal diam, mereka berdua bersama-sama berusaha untuk mendapatkan penghasilan lain selain dari berjualan takoyaki. Bu Dini berjualan gorengan dengan menitipkannya kepada mertuanya. Hal ini dilakukan Bu Dini agar ia dan suaminya mampu mencukupi kebutuhan. 

Bu Dini dan Pak Rahmat berkeinginan untuk menjual lebih banyak lagi makanan untuk menambah penghasilan mereka. Namun karena keterbatasan modal, Pak Rahmat dan Bu Dini hanya berjualan seadanya, makanan sederhana yang hanya membutuhkan modal yang kecil.

Setelah kami berbincang cukup banyak dengan mereka, pelajaran berharga yang kami dapatkan adalah didalam sebuah rumah tangga dibutuhkan kerjasama dalam hal perekonomian untuk keluar dari kesulitan. Pendidikan tidak menjadi penghalang untuk bermalas-malasan bekerja. Meskipun tidak ada perusahaan besar yang mau menerima seseorang yang berijazah SMP, bukan menjadi suatu masalah untuk tetap mendapatkan penghasilan. 

Lalu akhirnya kami membantu Pak Rahmat dan Bu Dini untuk mewujudkan keinginan mereka, dari dana yang telah kami himpun bersama-sama, kami membeli beberapa peralatan dan bahan makanan untuk mereka jual. Selain itu kami juga memberikan sembako untuk sedikit membantu kebutuhan makan mereka. Dan kami memberikan pembekalan dalam hal wirausaha dalam pengelolaan modal dan keuntungannya.

Kami berharap dengan bantuan yang kami berikan memberikan manfaat dan berkah bagi keluarga Pak Rahmat. Selain berkah bagi keluarga Pak Rahmat juga menjadi ladang pahala untuk kami. 

Atas perjalanan dalam membuat tugas ini membuat kami merasa bahwa masih banyak orang yang hidup dengan keterbatasan. Namun mereka begitu gigih untuk keluar dari keterbatasan dan kesulitan yang mereka alami. Perjalanan kami mencari keluarga dhuafa membuat mata kami terbuka terhadap orang disekitar, dan membangunkan rasa kepedulian kami serta melatih jiwa sosial kami. Dan apa yang kami dapatkan semoga dapat membuat kami dan orang disekitar serta pembaca menjadi lebih banyak menolong orang dan lebih peduli terhadap sesama

Oleh :

Ninda Rizqiya Nur Hanifah

Ilham Abdul Aziz

Lucky Lorenza

Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun