Kami berbelanja hingga waktu berlalu tanpa terasa. Saat melihat jam, sudah menunjukkan pukul 21.30. Kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel, mengingat besok masih banyak tempat yang ingin kami kunjungi.
Saat tiba di kamar, Diva langsung merebahkan diri di tempat tidur. “Akhirnya bisa rebahan lagi. Capek banget!”
“Aku juga, kalian udah mau tidur?” tanya Yessi.
Aku menjawab, “Belum sih, belum ngantuk juga.”
Waktu pun berjalan, hingga pukul 23.00. Aku membuka grup WhatsApp yang dibuat khusus untuk study tour ini. Tiba-tiba, sebuah pesan muncul dan langsung membuat bulu kudukku berdiri. Salah satu teman sekelas mengirim foto bayangan hitam di depan lift lantai tiga. Bayangan itu tampak tinggi, tidak memiliki wujud jelas, namun terlihat diam seperti sedang mengawasi. Beberapa teman berkomentar, mengira foto itu hanya lelucon atau editan, tapi ada juga yang mulai merasa cemas.
“Teman-teman, kalian udah lihat yang dikirim di grup?” tanyaku pada yang lain.
“Iya, udah. Ih, aku merinding banget,” kata Yessi sambil bergidik.
Andini menimpali, “Aku juga jadi nggak bisa tidur gara-gara itu.”
Aku pun menceritakan tentang foto itu pada Yessi, Andini, Sheila, Diana, dan Diva. Kami mulai merasa gelisah, namun berusaha menepis ketakutan.
Tengah malam, suasana kamar mulai terasa aneh. Sekitar pukul 00.00, kami mendengar suara air mengalir dari kamar mandi, seperti ada yang sedang mandi. Aku dan Andini yang mendengar lebih dulu saling pandang, kaget dan bingung.
“Kamu denger juga, kan?” bisik Andini.