Mohon tunggu...
Nina Vanessa
Nina Vanessa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kontroversi LGBT

23 Februari 2016   04:35 Diperbarui: 1 Maret 2016   18:45 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sepasang Gay Memperjuangkan Hak Mereka sebagai Kaum LGBT di Muka Publik [sumber: http://media.breitbart.com/media/2015/08/sweden-gay-pride-640x480.jpg]"][/caption]Lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang saat ini sedang marak, baik dilakukan, dibicarakan, maupun diperjuangkan. Kontroversi LGBT menyangkut pada identitas seksualitas dan gender seseorang. Para aktivis LGBT mengklaim bahwa perilaku ini merupakan gen/bawaan sejak lahir maka tidak dapat diubah, dan hal inilah yang digunakan sebagai alasan bahwa perilaku LGBT sebagai perilaku yang wajar. Di negara Amerika Serikat dan negara berbahasa Inggris lainnya sudah melegalkan dan menganggap bahwa LGBT merupakan perilaku yang alami, seperti yang sudah diberitakan oleh mayoritas komunitas dan media dalam sosial yang berbasis identitas seksualitas dan gender.

Seorang teolog juga berusaha mengembangkan teologinya untuk mengubah pandangan Alkitab dan umat kristen/katolik pada kaum LGBT agar mereka juga aktif di gereja, alasannya karena Tuhan mengasihi semua orang termasuk kaum LGBT, sehingga mereka dapat betobat dan disadarkan kembali kepada kemurnian seksualitas yang sebenarnya. Hal inilah yang mengakibatkan gereja sekarang mulai menganggap bahwa perilaku LGBT bukan merupakan sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab dan bukan suatu perbuatan dosa.

Namun, tidak semua orang menganggap perilaku ini sebagai sebuah perilaku yang alami dan tidak berdosa, banyak dari antara mereka yang tidak ingin berhubungan dengan kaum LGBT dan tidak menyukai bentuk penyeragaman tersebut. Kebanyakan diantara mereka yang tidak setuju berasal dari negara yang adat istiadat tradisionalnya masih kental yang berdampak pada kebijakan publik, seperti di Indonesia. Kontroversi ini berlanjut ketika diberitakan bahwa kaum LGBT dan para aktivisnya di Indonesia mulai masuk dan aktif dalam dunia politik untuk bisa melegalkan LGBT di Indonesia, dan yang pasti tindakan tersebut akan menghadapkan mereka pada persoalan hukum dan prasangka baru karena pandangan masyarakat bahwa kaum LGBT tidak pantas untuk mendapatkan perlindungan hukum yang sama dengan kaum non-LGBT.

Hal ini mengarah pada penekanan mana yang lebih penting, pandangan masyarakat/adat istiadat atau hak pribadi manusia. yang berarti hak asasi manusia terutama hak kaum LGBT sangat rapuh. Itulah pentingnya menjaga ketegasan hukum di Indonesia. Namun apapun yang terjadi, dalam Alkitab sudah menegaskan bahwa perilaku LGBT adalah dosa, tetapi tidak menyatakan bahwa kaum LGBT bebas diperlakukan dalam ketidakadilan seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Maka seharusnya kita yang kaum non-LGBT dan sebagai manusia yang menjunjung tinggi nilai Pancasila, haruslah saling mengasihi antara satu sama lain dan tidak membeda-bedakan karena bagaimanapun juga kita adalah manusia yang pasti tidak luput dari dosa dan kaum LGBT berhak mendapatkan perlakuan yang adil.

 

Nina Vanessa Wihartono

SMA Kolese Loyola Semarang

XII F / 22

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun