Saya sangat kagum kepada kedua maestro ini. Semangat menulisnya terus bertahan di usia mereka yang tak muda lagi.. Tidak hanya di blog, Kompasiana saja Ayah Tjipta  dan Bunda Roselina menulis. Beberapa buku sudah diterbitkan. Bunda Roselina dan Ayah Tjipta sudah membuktikan bahwa usia tidak menghalangi mereka untuk terus menulis.
- Kesetiaan cinta yang selalu bersemi dalam kehidupan mereka.
Tahun 2025 nanti merupakan hari yang sangat penting dalam perjalanan cinta Ayah Tjipta dan Bunda Roselina. Pernikahan mereka yang sudah berjalan selama 60 tahun menunjukkan kekuatan cinta keduanya. Cinta dan kasih sayang keduanya juga diberikan kepada seluruh keluarga seperti tulisan Bunda Roselina berjudul: Memaknai Arti: Family Is The First yang tayang di Kompasiana. Dalam tulisan tersebut Bunda  menceritakan momen kebersamaan saat merayakan ulang tahun menantunya. Baginya momen bersama keluarga merupakan hal yang sangat penting.
- Empati dan kepedulian sesama tanpa mengenal perbedaan.
Kompetensi sosial yang sangat tinggi kepada siapa pun yang tergambar dalam keramahan di setiap tutur dan tindakan mereka. Ayah Tjipta pernah mengulas tulisan yang terbit pada tanggal 24 bulan Juli 2024 tentang panggilan para kompasianer kepada beliau dan isteri. Ada yang memanggil Opa, Oma, ada yang memanggil Bapak, Ibu. Saya sendiri selalu memanggil keduanya dengan panggilan ayah dan bunda. Hal itu pasti ada alasan. Jika kedua orang tua saya masih ada, mungkin usianya sama karena tahun kelahiran tidak jauh berbeda. Sosok orang tua yang selalu menyayangi dan menasihati terlihat dari tulisan-tulisan mereka. Dan yang paling penting nasihat-nasihat itu tidak menggurui pembaca karena mereka menyampaikan pengalaman-pengalaman sendiri.
- Rasa cinta tanah air yang tinggi
Para pembaca karya-karya Ayah Tjipta dan Bunda Roselina pasti tahu jika keduanya kini tinggal di Australia bersama putra-putri mereka. Namun, semua itu tidak menghilangkan kecintaan mereka kepada negeri Indonesia. Beberapa tulisan di Kompasiana menceritakan tentang kesempatan ikut serta merayakan ulang tahun kemerdekaan di Australia.
Saya bersyukur karena memiliki kesempatan untuk menyampaikan tulisan tentang Ayah Tjiptadinata Efendi dan Bunda Roselina. Bagi saya mereka berdua bukan hanya penulis hebat, tetapi juga sebagai inspirator bagi semua orang yang bersedia berbagi pengalaman buat semua pembaca tentang makna kehidupan. Terima kasih Ayah Tjiptadinata dan Bunda Roselina.
Selamat hari jadi pernikahan, Ayah, Bunda
Enam dekade cinta terpatri tak tergoyah
mengarungi samudra yang menentang badai bersama
Meniti jejak  hingga waktu tak lagi berjarak
Doa mengalun dalam senandung malam,
Semoga cinta kalian abadi dalam cahaya,
Menyinari sisa perjalanan yang tersisa,
Mengukir kenangan indah hingga senja terakhir
Referensi:
Efendi, Tjiptadinata.2024."Kebencian Akan Menghancurkan Hidup Kita"
- https://www.kompasiana.com/ diakses tanggal 24 Agustus 2024, pukul 19.00
Cibadak, 24 Agustus 2024
Artikel ini dimuat juga di YPTD