Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi "Genosida Manusia Rakyat Palestina"

16 Juni 2024   23:25 Diperbarui: 16 Juni 2024   23:27 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber  https://www.menpan.go.id/

Generasi muda dimusnahkan tanpa jeda
Egoisme dan angkara murka merajalela
Negeri Palestina luluh lantak tak bernyawa
Omong kosong perdamaian tercipta
Sementara ribuan nyawa terus bergelimpangan
Israel tertawa generasi Islam dihancurkan
Dunia tak bisa apa- apa melawan kaum durjana
Ambisi penguasa merajalela tanpa jeda

Mau bilang apa umat Islam sedunia?
Akankah kita berpangku tangan dan menonton
Nantikan kehancuran kemanusiaan
Umat muslim diluluhlantakan di negerinya sendiri
Segenap jiwa raga mereka berpasrah diri
Illahi Rabbi tempat mengadu dalam rangkaian pinta
Asa menjadi negeri merdeka tanpa syarat

Ribuan rakyat membiru, membeku dalam diam
Anak-anak tak berdosa, wanita-wanita mulia gugur  
Ketika rudal-rudal melanglangbuana di angkasa
Yang tersisa harap dan damba kuasa Sang Pencipta
Aroma kematian menyesakkan atma
Timah panah menembus dada  para syuhada

Pasukan zionis menyerbu tiada jeda
Amarah, ambisi menciptakan duka merajalela
Luka, nestapa dan duka membelenggu seisi negeri
Etika, moral dan kemanusiaan memuai dalam ambisi
Semangat ketangguhan, pantang menyerah terpatri dalam diri
Takdir Illahi adalah hukum semesta tiada cela
Inilah saatnya membela kebajikan
Negeri Palestina bangkit menentang kedzaliman
Al Aqso menjadi simbol perjuangan kebenaran

Perjuangan adalah kisah keberanian dan harapan,
Meski menelan jeritan pilu dan kepanikan
Hidup mereka adalah airmata kering karena luka
setiap jengkalan tanah Palestina adalah darah
para hafidz dan hafidzah penerus risalah
Rakyat Palestina merintih dalam lautan derita
Mata tajam kaum durjana terus menghunjam
rakus menghancurkan tubuh tak berdaya dari ribuan syuhada
kembali ke jalan Allah dalam ketaatan

Saya buat puisi ini bersama gema takbir yang membelah angkasa. Ya Rabb, pemilik Arsy, kami rayu Engkau yang terlalu kecil dan tak berdaya. Hanya Engkaulah pemilik kuasa.

Doa buat rakyat Palestina yang tertindas

Ya Allah, selamatkanlah saudara-saudara kami kaum mukminin yang tertindas di Palestina dan di setiap tempat, menangkanlah saudara-saudara kami para mujahidin fi sabilillah atas para musuh mereka. Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami

Cibadak, 16 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun