Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Hati Seorang Ibu (2)

20 Desember 2023   19:43 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:05 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar lovepik.id

Mendidik Anak Harus Satu Frekuensi Antara Pasutri

Anak merupakan titipan Allah, Tuhan Yang Maha Esa kepada para orang tua. Tumbuh kembang anak menjadi tanggung  jawab bersama antara pasangan suami istri. Allah SWT memberikan anugerah buah hati kepada para orang tua khususnya ibu, yang melahirkan, karena dianggap mampu untuk menjalankan amanah dari-Nya.

Sang Maha Pencipta telah memberikan tugas kepada masing-masing pasutri. Suami, Bapak, memiliki tugas utama sebagai pencari nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga  Bapak/ suami menjadi imam, kepala rumah tangga yang juga menentukan kebijakan dalam urusan rumah tangga. Ibu bertugas mengurus rumah tangga seperti: mengatur keuangan keluarga, mengurusi rumah, dan mendidik putra-putri.

Namun, tugas-tugas itu tidaklah kaku, artinya seorang suami bisa saja membantu istri untuk mengerjakan urusan rumah tangga, juga ikut pula berperan dalam mendidik anak-anak di rumah. Begitu pula seorang ibu bisa juga bekerja di luar rumah untuk membantu keuangan keluarga. Peran-peran itu bisa berjalan dengan baik apabila pasangan suami istri memiliki sinergi, kerja sama dan kolaborasi yang baik.

Kaitannya dengan tugas mendidik anak-anak, pasutri harus memiliki sinergi agar tumbuh kembang anak-anak dapat maksimal dan sesuai harapan

Bagaimana menciptakan sinergi antara pasangan suami istri dalam mendidik anak?

1.  Tentukan visi dan misi keluarga

Kesamaan visi dan misi ini sangat diperlukan agar orang tua memiliki arah, dan cara mencapai tujuan tersebut. Saat menentukan visi dan misi itu, pasutri harus memiliki kesamaan dan meminimalisasi perbedaan-perbedaan yang tercipta. Ibarat rumah tangga itu sebuah kapal dan pasutri sebagai dua suami sebagai nakhoda sedangkan istri sebagai navigator penunjuk arah. Jika tujuan, visi dan misi itu sudah ditentukan, maka sang navigator tinggal memberitahukan ke arah mana kapal akan menuju kepada nakhoda. Bila ada badai dan ombak yang sangat tinggi, perlu kerja sama antara pasutri agar mampu melewati badai tersebut. Dengan demikian biduk akan mampu mencapai dermaga sesuai tujuan.

2. Kembangkan komunikasi yang baik, antara suami dan istri serta seluruh anggota keluarga.

Komunikasi yang baik merupakan kunci utama sebuah keluarga. Kemampuan menyampaikan ide, gagasan, keinginan, dari masing-masing anggota keluarga dapat menciptakan  suasana harmonisasi. Orang tua hendaknya tidak memaksakan kehendak kepada anak-anak. Begitu pula anak-anak harus mau mendengarkan masukan-masukan, kritik dan harapan-harapan dari orang tua. Suami berbicara dengan bahasa yang lembut kepada istri dan anak-anak, begitu juga sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun