Berapakah jarak antara hidup dan mati, sayangku?
Satu helaan napas, terhempas, terkulai lemas
semesta menyambut jiwa yang meregang
tak ada yang tahu berapa lagikah waktu tersisa
saat malaikat Izrail melambaikan tangan, menyapa
angin tetap berhembus menyapa jagat raya
Kala nyawa pelan-pelan meninggalkan raga
mentari menyisakan bias tanda duka lara
tak lagi tersisa jejak kaki menapak bumi
tiada lagi kicau burung menyapa pagi, semua gelap sunyi
Cerita hidup hanya menjadi catatan sejarah
meninggalkan beraneka kisah dan harta benda
Ketika ajal menjemput di pelataran
Tak ada lagi tempat untuk bersembunyi
Lalu bekal apa yang akan dibawa untuk perjalanan panjang itu?
Raga terbungkam tanpa kata
Ruang sempit bikin tak leluasa
Kemanakah jiwa akan pergi ke tujuan?
Akankah menyimpang ke pelataran
atau terus meniti ke titian panjang nan abadi
Berapakah jarak antara hidup dan mati?
Hanya satu helaan napas dan denyut nadi terhenti
Tak ada yang dapat menghindari dan berlari
Karena kematian adalah suatu yang pasti
Cibadak, 3 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H