Sudah satu minggu ini saya tidak menulis suatu karya pun. Entah ada perasaan enggan saat akan membuka laptop. Padahal ide-ide tulisan banyak terpendam dalam hati, mulai laporan arus balik, kegiatan saat di kampung halaman, dan beberapa artikel humaniora. Namun, rasa enggan itu menyelimuti hati. Konon inilah yang dinamakan dengan "writer's block".
Writer's block adalah kondisi seorang penulis yang mengalami kebuntuan sementara/permanen dalam membuat tulisan atau melanjutkan tulisan yang sedang dibuatnya.
Beberapa penyebab penulis mengalami writer's block adalah
- Adanya rasa khawatir jika tulisan mereka kurang maksimal hasilnya.
- Para penulis merasa terbelenggu oleh aturan yang ditentukan oleh media yang digunakan untuk mempublikasikan karya tulis mereka.
- Ada perasaan cemas jika karya tulis mereka akan dikritik oleh pembaca atau oleh editor yang akan menyunting karya tulis mereka. Padahal perasaan cemas itu tidak perlu hadir jika penulis ikhlas menerima kritikan yang diberikan agar karya tulis yang dibuat semakin berkualitas.
- Adanya amarah yang terpendam dalam hati penulis sehingga menimbulkan keengganan dia menuliskan ide-ide yang sebenarnya sudah ada dalam benak para penulis. Ide-ide yang berada dalam benak sulit mengalir dengan baik. Jadi penulis harus dapat memecahkan penyebab dari amarah yang timbul tersebut dan mencari solusinya.
Saya berada di salah satu penyebab writers block di atas. Sudah saatnya saya mencari solusi agar kebuntuan tersebut dapat dipecahkan sehingga saya dapat menulis kembali.
Hal-hal yang dilakukan saat writer's block melanda
- Hentikan kegiatan yang berkaitan dengan menulis.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah menghentikan semua kegiatan yang berkaitan dengan menulis. Saya menutup dan menjauhkan laptop dari pandangan saya. Hal ini saya lakukan agar benak saya dibersihkan dari ide-ide yang muncul dan tersimpan di memori otak saya.
- Saya menonton film-film yang digemari.Â
Kebetulan saya menyukai film action dan misteri. Selain menyegarkan kembali  otak kita, tayangan film ini dapat memperkaya perbendaharaan kata, dan menambah cerita-cerita yang menarik. Semua itu dapat dijadikan salah satu masukan dalam tulisan-tulisan kita.
- Melakukan hobi yang lain.
Selain menulis saya memiliki hobi yang lain, antara lain: berkebun dan menyanyi. Selama satu minggu ini saya menggiatkan kembali hobi bercocok tanam aglaonema. Saya melakukan perawatan tanaman aglaonema yang daun sudah mulai kuning, dan memberikan pupuk organik. Ternyata kegiatan ini dapat menyegarkan otak saya kembali. Rasa bosan dan enggan untuk menulis mulai hilang.
- Membaca buku yang digemari.
Kegiatan membaca buku dapat memberikan tambahan kosa kata dan sudut pandang yang sangat dibutuhkan dalam menulis. Kegiatan membaca pun dapat memberikan inspirasi dan ide karena banyak informasi yang diperoleh.
- Lakukan olah raga ringan
Melakukan olah raga ringan ternyata dapat menyegarkan dan menjernihkan otak sehingga timbul pikiran dan perasaan positif. Â Pikiran dan perasaan positif inilah dapat membantu penulis yang sedang dilanda writer's block. Olahraga dapat meningkatkan kerja dan fungsi otak kita sehingga menjadi lebih santai dan produktif. Kegiatan olah raga juga dapat melegakan hati yang sedang dilanda masalah dan kebuntuan.
- Browsing di media sosial
Salah satu mengurangi writers block adalah dengan mencari informasi di mesin telusur khususnya yang berkaitan dengan tulisan yang sedang kita buat. Informasi yang didapat dari browsing tersebut dapat menambah ilmu, sudut pandang dan informasi yang dibutuhkan sebagai landasan untuk tulisan-tulisan kita.
- Singkirkan gangguan-gangguan saat menulis.
Seseorang yang tidak bisa fokus saat menulis adalah adanya beberapa gangguan yang terjadi saat proses menulis. Gangguan-gangguan itu bisa bermacam-macam bentuk, misalnya: chat dengan teman, main game di media sosial, berbelanja on line atau suasana yang bising. Bila gangguan-gangguan tersebut terus berlangsung maka dapat menimbulkan kebuntuan. Oleh karena itu singkirkan gangguan-gangguan tersebut. Carilah waktu yang tepat dan tempat yang nyaman agar terhindar dari gangguan.
- Diskusi dengan Teman
Berdiskusi atau sekadar mengobrol saja bisa menghilangkan rasa jenuh, sekaligus bisa menambah inspirasi dalam menulis. Kita bisa mendengarkan pengalaman dan pendapat orang lain saat berdiskusi. Hal ini dapat memperkaya sudut pandang dan wawasan sehingga writer's block bisa teratasi.Â