Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi 27: Mahameru Menyapa

10 Desember 2021   22:13 Diperbarui: 10 Desember 2021   22:17 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gunung meletus. sumber:editor.id

Pertiwi bersenandung sendu
Ada luka yang mengiris kalbu
Rangkaian bencana melanda antero negeri.
Duka lara pilu menyayat hati

Semeru menggeliat penuh semangat
menyisakan kisah lara penuh nestapa
Tak satu pun insan memiliki daya
berteriak, berlari, mencari selamat

Mahameru yang membelah angkasa biru
Kini menghadirkan kisah-kisah pilu dan kelabu
Tak ada lagi Ranu Kumbolo yang eksotis
atau Ranu Pani yang selalu romantis

Cerita-cerita yang berbau mistis
mengiringi perjalanan Sang Maha meru
Melukiskan keelokan Buana raya
Bukti keagungan Sang Maha Karya

Kini semua lenyap sirna
wedus gembel menyebar, merajalela
meluluh lantakkan rumah, flora dan fauna
mengambil orang-orang tercinta

Masihkah kita merasa jumawa?
Sementara kita tidak berdaya apa-apa
Tiada mampu menepis iradah dan teguran
Hanya kepada Sang Maha Pencipta memohon ampunan

 

Cibadak, 10 Desember 2021

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun