Siang itu kulihat sebuah mobil mewah berwarna metalik  berhenti tepat di depan kendaraan kami. Tiba- tiba seorang gadis cantik membuka jendela mobil dan suit... selembar kertas tisu terbang menuju kaca depan mobil kami.Â
"Bunda, apa itu?" tanya anakku dari jok belakang.
"Orang kaya yang tak tahu etika." gerutu suamiku. Untungnya kertas tisu itu kembali terbang saat mobil kami mulai berjalan. Entah bagaimana nasib kertas tisu itu.
"Anakku, ketika orang berdebat tentang peduli lingkungan, jangan terlalu banyak kau pusingkan. Lakukan apa yang kamu bisa kerjakan  tanpa banyak kata.. Kerjakan apa yang ada dalam benakmu demi alam.Â
"Bunda, aku terlalu kecil untuk melakukan banyak hal. Slogan-slogan peduli lingkungan hanya menjadi sebuah kata namun tak bisa aku kerjakan."
"Anakku, tak perlu banyak teori untuk melindungi bumi. Tak perlu juga kau berteriak mengumbar kata dan  janji demi lingkungan ini  padahal tak bisa kau penuhi>"
"Apa yang dapat aku lakukan demi bumi? Apakah membuat eco enzim yang banyak orang  lakukan? Apakah menanam pohon dan bunga yang  kerap bunda kerjakan?"
"Tidak, anakku! Cinta lingkungan tak perlu banyak kata tapi lakukan yang kamu bisa. Masukan sampah di tempat yang seharusnya. Jangan kau buang sampah di sembarang tempat meskipun sampah itu kecil tak berguna."Â
"Belajar menyapu halaman juga, ya Bunda."
"Betul, biarkan urusan tentang polusi sungai, kebakaran hutan, polusi udara dan sebagainya menjadi urusan orang dewasa yang benar-benar peduli pada alam semesta. Buatmu lakukan yang kamu mampu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H