Sekelebat bayangmu hadir tanpa kupanggil
Rentetan kisah mengalir.
 Tentang asa  yang melambung di angkasa.Â
Tentang cita yang tergantung di atas mega-mega.
Tentang rasa yang kerap diam-diam membara.Â
Kala itu kau diam tak berkatap apa-apa.
Hanya tatap wajah sendu tak menentu
Sekeping hati kini merana.Â
Luka karena panah asmara.
Menembus hingga ke rongga dada.
Pedih, perih. berdarah.Â
Perjalanan waktu bergulir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!