Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Agung Sang Cipta Rasa: Sejarah dan Kisah Heroik

1 Mei 2021   09:08 Diperbarui: 1 Mei 2021   15:50 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1500M, Cirebon diserang oleh wabah yang cukup mematikan dengan menewaskan banyak warga Cirebon yang dekat dengan lingkungan istana dan masjid Sang Cipta Rasa. Banyak warga yang sakit dan kemudian meninggal dunia. Nyi Mas Pakungwati Ratna Kemuning, isteri Sunan Gunung Jati pun menjadi salah satu korban wabah misterius itu.

Berdasarkan babad Cerbon, Wabah itu sengaja dibuat oleh orang-orang yang tidak menyukai perkembangan agama Islam di Caruban (Cirebon). Dia ingin menghalangi Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di daerah Caruban dengan menggunakan ilmu-ilmu hitam. Orang itu bernama Menjangan Wulung yang berilmu hitam menjadi teror bagi warga Caruban saat itu.

Dikisahkan Menjangan Wulung itu bertengger di memolo (kubah) mesjid Sang Cipta Rasa. Dia menyebarkan ajian ilmu hitam. Bagi siapa saja yang masuk ke wilayah masjid Sang Cipta Rasa akan sakit dan meninggal.

Sunan Gunung Jati melakukan shalat dan mendapatkan petunjuk agar mengumandangkan azan saat shalat Subuh. Azan tersebut harus dilakukan oleh tujuh orang muazin.

Saat itu Sunan Gunung Jati memberikan perintah kepada tujuh orang yang sekaligus melantunkan azan ketika waktu Subuh. Ketika suara azan hampir berakhir, suara ledakan dahsyat terdengar dari bagian kubah Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang dibangun pada 1480 Masehi. Ledakan itu membuat Menjangan Wulung yang berdiam diri di kubah masjid terluka. Bahkan tubuhnya hingga terpental dan darahnya berceceran di area masjid. Namun, salah satu pengumandang azan pitu dikabarkan juga meninggal dunia karena ledakan tersebut.

Kubah Masjid Agung Sang Cipta Rasa terpental hingga ke Banten dan menumpuk di kubah Masjid Agung Serang Banten. Hingga kini Masjid Agung Sang Cipta Rasa tidak memiliki kubah, sedangkan Masjid Agung Serang Banten memiliki dua kubah.

Pada saat kejadian tersebut darah Menjangan Wulung berceceran di sekitar masjid Sang Cipta Rasa dan ada yang menempel di buah waluh yang langsung berubah hitam. Masyarakat Cirebon konon melarang untuk makan waluh hitam karena dianggap beracun.

Hingga saat ini azan Pitu tetap dipertahankan khususnya pada saat pelaksanaan shalat Jumat.

Iman, Islam dan Ihsan Landasan Umat Islam yang harus dipahami dan diamalkan

Ada hikmah yang menggambarkan sikap kepahlawanan dari para muazin. Mereka merelakan diri untuk menjadi muazin meskipun nyawa yang menjadi taruhan. Kerelaan untuk membela agama Islam yang mendapat ujian.

Sikap kepahlawanan inilah yang harus dimiliki oleh umat Islam di Indonesia dalam membela agama Islam sebagai agama Allah SWT. Sikap kepahlawanan itu minimal ditujukan untuk diri sendiri dahulu dengan menjalankan setiap kewajiban yang sudah disyariatkan dalam Al quran dan dicontohkan oleh Rasullulah Muamad SAW. Semoga keberkahan akan Allah SWY berikan kepada kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun