"Kak, besok bunda ulang tahun. Aku harap kakak pulang. Kasihan ibu yang merindukan kakak," ujar Via mengabarkan keadaan ibu.
"Aku malu, Dik. Aku belum bisa dibanggakan oleh ibu. Aku belum sukses,"ujarku pelan. Aku masih ingat dengan kata-kata ibu tempo hari.
"Ibu sangat merindukan kakak. Ayolah, Kak! Pulang,ya!" pinta Via dengan suara memelas. Adikku memang paling bisa merayu.
"Tapi, Dik......" ujarku ragu, " Kakak akan pulang setelah sukses."
Aku segera mematikan hand phoneku meskipun Via belum selesai berbicara. Aku tidak mau terdengar sedih oleh adikku.
"Via, kakak juga sangat rindu pada bunda," batinku perih menahan kerinduanku.
Malam itu berlalu dengan kerinduan yang aku rasakan. Malam yang tak berbintang pun menambah kepedihan di relung hatiku. Maafkan aku bunda...