Bandung Rawan Banjir, Komunitas Forestisme Gandeng DKRB Provinsi Jabar

 

Forestime menggelar acara yang bertajuk FORACE "Forest Makes Our Harmony," pada Minggu, 4 September 2022 di Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. H. Djuanda, Bandung.

Diketahui, acara tersebut memiliki dua sesi dimana pada sesi pertama diisi dengan sharing session dari berbagai komunitas.

Dalam sharing session dengan tema "How Selfies Save Lives -- Social Media Transformation for Disaster Response" yang dibawakan oleh Kak Nina, Ketua Koordinator Forestisme sekaligus Duta Kurangi Risiko Bencana (DKRB) Peta Bencana Prov. Jawa Barat, menuturkan bahwa banjir merupakan bencana yang masih menjadi primadona di Kota Bandung.

"Kalau kita perhatikan, di Bandung ini baru aja hujan sebentar langsung mucul genangan-genangan masa lalu," ujar Kak Nina yang diiringi gelak tawa para peserta.

Ia menambahkan bahwa penting bagi masyarakat untuk siap selamat dalam menghadapi bencana dan mengajak peserta untuk ikut melakukan simulasi pelaporan bencana pada platform petabencana.id.

"Dengan selfie dan melapor di petabencana.id Akang dan Teteh telah membantu masyarakat untuk tetap terinformasi terkait bencana di sekitar yang dapat diakses secara real-time, sehingga mereka dapat menghindari daerah berbahaya serta memudahkan berbagai pihak untuk merespon bencana secara lebih efektif," katanya.

Sebagaimana dikutip dari laman petabencana.id, PetaBencana.id merupakan platform berbasis web gratis yang menghasilkan peta bencana waktu nyata menggunakan pelaporan sumber daya dan validasi lembaga pemerintah.

Platform ini memanfaatkan peningkatan penggunaan media sosial dan pesan instan selama peristiwa darurat untuk mengumpulkan pembaruan situasional. Laporan pengguna terverifikasi ini ditampilkan bersama data darurat yang relevan yang dikumpulkan oleh lembaga lokal dan pemerintah.

Dengan mengintegrasikan pengetahuan lokal dari berbagai sumber ke dalam satu platform yang kuat, PetaBencana.id mampu memberikan gambaran yang komprehensif tentang peristiwa bencana, memungkinkan penduduk, lembaga kemanusiaan, dan lembaga pemerintah untuk membuat keputusan yang lebih tepat selama keadaan darurat.