Mohon tunggu...
Nina Pradani
Nina Pradani Mohon Tunggu... -

Let's make a simple thing and keep free your mind l Amateur Writer l ninapradani.blogspot.com l

Selanjutnya

Tutup

Humor

Judul Penelitian: Ketika Seseorang Jatuh Cinta

15 Januari 2014   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography


:> Tingkat kewarasan, sulit dibedakan dengan orang gila.
:> Mendadak beralih profesi, bertranformasi menjadi penyair.
:> Daya penglihatan bermasalah, minus bertambah, semua orang terlihat mirip dia.
:> Indra penciuman bermasalah, bau toilet berubah menjadi wangi parfumnya.
:> Sistem kerja otak kiri mengalami masalah serius, tiba-tiba tidak bisa menghitung, dua tambah dua bisa jadi tetap dua, bukan empat. (2 + 2 = 2)
:> Daya tangkap otak kanan meningkat, semua yang dikatakannya tersimpan baik-baik dalam memori, natural dan tanpa disadari.
:> Kekuatan imajinasi makin parah, berkhayal tidak mengenal tempat dan waktu. Dan suka mengait-ngaitkan hal yang sebenarnya tidak terkait sama sekali.
:> Aliran musik tiba-tiba berubah menjadi melow, yang tadinya rock-punk. Atau mengikuti aliran musik si dia.
:> Tontonan favorit berubah tanpa disadari sesuai dengan kesukaan si dia.
:> Gejala insomnia melanda.
:> Nafsu makan boleh jadi bertambah, tapi kebanyakan yang jadi tidak memiliki nafsu makan. Kebalikan antara kedua itu. Tidak normal.
:> Jantungan, kecepatan detak jantung tidak stabil, kondisi terparah adalah bisa mencapai 1000 knot setiap berada di dekatnya.
:> Suhu badan dan kesehatan memburuk, demam tinggi jika berada di dekatnya. Panas khususnya di daerah pipi. Atau bahasa kedokterannya 'merona'.
:> Sekrup di otak tiba-tiba nyadat, sehingga mengakibatkan seluruh organ tubuh tak mampu digerakkan, hanya bisa diam tidak berkutik, hampir tidak bernafas, setiap kali si dia lewat atau beredar di sekitar.
:> Atau kebalikan dari poin di atas, berubah jadi banyak tingkah, banyak bicara, suara sengaja digedein biar si dia denger, atau melakukan sesuatu yang mengharapkan tanggapan baik dari si dia.
:> Deg! Begitu bunyi jantung setiap kali namanya disebut atau terbaca di tulisan.
:> Jadi paparazi. Sadar atau enggak--banyakan nggak sadar sih, kalo udah nyadar, suka kaget sendiri, ''kenapa saya melakukan ini?''--suka mengintip jejaring sosial punya si dia, pengen tau aja apa kegiatannya, apa yang dia katakan, gimana pendapatnya, dll. Kepo beud lah.
:> Suka mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan ini; ''Apa yang terjadi padaku?'', ''Apa yang kulakukan?'', ''Kenapa aku kayak gini, sih?'' dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sebenarnya tidak butuh jawaban.
:> Suka tiba-tiba bertingkah aneh, geleng-geleng sendiri, senyam-senyum sendiri, bete sendiri, kesal sendiri, gemes sendiri, bahagia sejahtera sendiri.
:> Ketik, hapus, ketik, hapus, ketik, hapus, ketik SMS untuk si dia! Kirim, enggak, kirim, enggak, kirim! Setelah sms terkirim, menutup kepala pake bantal, gemes, trus kaki ditendang berkali-kali ke kasur. Nyesel.
:> SMS belum dibalas atau enggak dibalas, uring-uringan sendiri.
:> Terakhir, sering memukul kepala sendiri.

Ditilik dari berbagai gejala dan akibat yang dialami orang yang sedang jatuh cinta di atas, maka dihimbau kepada seluruh warga negara agar senantiasa berwaspada. Jika menemukan saudara, teman, adik, atau kakak anda mengalami salah satu gejala di atas, segeralah membawanya ke KUA terdekat.
Waspadalah! Waspadalah!

NB: Jika yang bersangkutan dirasa masih belum cukup umur untuk dibawa ke KUA, biarkan dia berkembang. Arahkan ke hal-hal positif untuk memberikan cinta kepada yang membutuhkan; anak yatim, fakir miskin, orangtua, sahabat, dan tanamkan pendidikan agama sejak dini.

-NP-



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun