Mohon tunggu...
nina irmantika
nina irmantika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kurir Pengiriman Mengecewakan

9 September 2016   12:41 Diperbarui: 9 September 2016   12:44 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Belanja melalui internet atau pun via aplikasi sudah bukan hal baru lagi buat masyarakat, termasuk saya. Pastinya tidak asing lagi dengan beberapa kurir pengiriman barang seperti JNE & Pandu Logistics.

Agustus lalu saya membeli barang via online shop ternama, biasanya saya menggunakan JNE atau TIKI untuk opsi kurir pengiriman. Namun atas rekomendasi teman, saya memutuskan untuk mencoba Pandu Logistics.

Via JNE/TIKI biasa paket saya meskipun dari Surabaya hanya memakan waktu 1-2 hari, namun kali ini 2 hari masih belum sampai dan saat saya tracking via web Pandu, keterangannya saat kurir sampai rumah saya selalu kosong, padahal saya selalu di rumah. Aneh nya lagi, kurir tidak mencoba untuk menghubungi kontak yg tertera di paket. Apa gunanya mereka meminta kontak penerima jika tidak di gunakan untuk menghubungi? Saya mencoba untuk konfirmasi via CS mereka, namun hanya di janjikan akan di hubungi kembali, jani yang tidak pernah di penuhi. Saya menghabiskan puluhan ribu pulsa hanya untuk menghubungi CS mereka tapi hanya tersambung 2-3 kali.

Akhirnya setelah saya datangi kantor mereka, baru lah 4 hari kemudian paket sampai dan itupun saya harus menunggu seharian di depan rumah. Saat kurir sampai, dia bilang "habisnya pintu rumah ibu selalu di tutup." lha??? alasan macam apa itu? Apa iya saya harus membuka pintu rumah seharian??

Saya juga memiliki bisnis online sebelumnya. Terakhir melakukan pengiriman via TiKi, barang yang saya kirim nyasar. Pelanggan saya bilang, saat di track keterangannya sudah di terima di tujuan oleh seorang tetangga. Namun pada saat pelanggan saya menanyakan ke beberapa tetangganya, tidak ada yang menerima paket tersebut dan tidak ada nama tetangganya seperti yang di cantumkan. Namun setelah hampir seminggu, untunglah pihak TiKi mau bertanggung jawab mencari barang tersebut yang akhirnya ketemu entah dimana dan bisa di kirim kembali ke pelanggan saya.

Lalu baru-baru ini saya memesan barang lagi via online shop berbeda yang berlokasi di Jakarta. Biasanya tidak pernah memakan waktu lebih dari 2 hari, bahkan selalu H+1 setelah pengiriman dari pihak online shop. Oiya, kali ini saya menggunakan JNE seperti biasa. Setelah saya coba tracking, kembali muncul keterangan "rumah kosong" pada hari sebelumnya. Lagi lagi saya sama sekali tidak di hubungi sebelum mereka memutuskan bahwa rumah saya kosong. Hingga hari ini saya masih belum menerima paket saya. Namun saya akan menunggu maksimal hingga H+7.

Saya sangat menyayangkan kinerja agen-agen sebesar mereka sangat menurun belakangan ini. Sudah saatnya mereka berbenah agar tidak di tinggalkan pelanggannya. Para kurir butuh diberikan arahan lagi agar tidak malas untuk menguhubungi penerima paket sebelum memutuskan atau berasumsi bahwa rumah tujuan kosong. Jika kontak penerima tidak berguna, untuk apa pengirim mencantumkannya? Lebih baik tidak usah meminta kontak jika tidak di gunakan untuk memastikan keberadaan penerima. Dan, lebih baik lagi jika kurir memastikan bahwa orang atau tetangga yang di titipkan paket benar-benar mengenal si penerima sebelum menitipkannya begitu saja. Jangan hanya karena rumah sebelahan lalu menitipkan begitu saja tanpa memastikan bahwa benar mereka mengenal penerima atau hanya sekedar merasa alamatnya benar.

Semoga seluruh agen pengiriman barang (tidak hanya yang saya sebutkan saja) di Indonesia selalu berusaha introspeksi diri dan rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja para pekerjanya sebelum di komplain oleh pelanggan. Jangan tunggu di komplain sana sini dulu baru bergerak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun