Kami berkali-kali menghapus pesan suara yang salah. Salah satu orangtua murid menulis, "Ayo semangat." Yang kemudian diikuti beberapa orangtua lain. Anak saya senyum-senyum mendengar saya membacakan pesan dari papa mama teman-temannya. Dia akhirnya berhasil membuat pesan suara tanpa merekam dulu. Sering juga ada anak-anak yang memilih menuliskan jawaban mereka, dan orangtua lain memuji kerapian tulisan anak. Belajar dalam komunitas besar ternyata menyenangkan dan itu semua terjadi dari bertanya.Â
Ketika dia naik ke kelas 3, pembelajaran masih dilakukan secara daring. Kegiatan koper masih berjalan. Untuk pertama kalinya, pertanyaan anak saya menjadi salah satu pertanyaan yang ditanyakan kepada teman-teman. Dia bertanya soal mengapa ada pisau di ujung senapan laras panjang.Â
Pertanyaan ini timbul ketika melihat upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI di televisi. Sebetulnya ya ini bisa ditanyakan pada kakek Google dengan mudah, tetapi saya membiarkan dia menanyakan ini dalam refleksi hari kemerdekaan Ri miliknya. Saat dia kelas dua, dia pernah kesulitan mencari pertanyaan.
Setiap dia bertanya, saya selalu bisa menjawab pertanyaannya. Sampai akhirnya dia berkata, "Shhshh, don't answer me. "Â Saya tertawa melihatnya dan membiarkan dia bertanya. Betul juga ya, kok ya saya masih belum bisa paham bahwa bertanya itu bukan melulu soal mendengar jawaban lalu puas. Dia mau bertanya kepada guru dan teman-temannya. Dan saya tidak boleh sok-sokan tahu semua hal juga ya. Maka ketika dia mau bertanya soal pisau di ujung senapan ini, saya tidak menjawab pertanyaannya segera.
Saya memintanya mendengarkan jawaban teman-temannya, kemudian membuat kesimpulan. Hampir semuanya menjawab bahwa pisau di ujung senjata bernama sangkur dan berfungsi sebagai senjata pertahanan terakhir saat musuh sangat dekat. Pisau dan senapan kemudian berfungsi seperti tombak.Â
Saat mendengarkan jawaban ini, dia menemukan sesuatu. Dia bilang, "Oh, when the enemy is closed to you, you don't get time to shoot, iya?"Â (Kalau musuh dekat, tidak ada waktu untuk menembak kan ya.) Oh, betul juga ya. Senjata laras panjang tidak seperti laras pendek yang bisa digunakan dengan lebih mudah di jarak dekat. Ternyata memang bertanya itu bisa membuat kita berlatih menganalisa jawaban, menyimpulkannya, dan mungkin menemukan jawaban baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H