Mohon tunggu...
NINA NILAZIYANA
NINA NILAZIYANA Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peduli Lingkungan, Warga Dusun Ini Mengelola dan Melestarikan Sumber Mata Air (Sumber Ngenep)

21 Desember 2020   18:14 Diperbarui: 21 Desember 2020   18:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin(20/12) saya dan teman-teman komunitas peduli lingkungan Universitas Negeri Malang melakukan suatu hal yang berhubungan dengan tujuan komunitas kami yaitu merawat dan melestarikan lingkungan sekitar. Salah satu teman kami punya ide bahwa ada cagar budaya Sumber Ngenep yang indah di Desa Ngenep, Karangploso, Kabupaten Malang namun belum terawat dengan baik. Dengan ini kami berinisiatif untuk melakukan penanaman macam-macam tanaman yang bermanfaat dan cocok ditanam di tempat tersebut.

Apa saja tanaman yang kami tanam? Ada 14 tanaman dengan jenis yang berbeda-beda, ada tanaman sukun, salam, akasia, manga, randu dan minyak kayu putih. Setelah tanaman kami persiapkan, kami langsung menuju ke tempat konservasi cagar budaya Sumber Ngenep dengan membawa 10 personil komunitas peduli lingkungan UM.

Sesampainya di Sumber Ngenep kami takjub dengan keindahan dan suasana yang sangat hening dengan beberapa suara alam dari binatang-binatang di sekitar Sumber Ngenep. Bahkan di sana juga terdapat petilasan dan patung untuk tempat meditasi beberapa warga yang ingin bermeditasi ataupun menginginkan suasana tenang disana. Tidak begitu jauh dari lokasi kita juga melihat warung kopi untuk bersantai. Kami langsung bergegas untuk menitipkan barang bawaan lalu bergerak sesuai tujuan awal kita ke tempat tersebut.

Kami sangat beruntung karena pemilik warung kopi(pak Arif) adalah ketua Pengelola Sumber Ngenep sehingga kami sekaligus meminta ijin untuk kegiatan kami. Kami disambut dengan ramah tamah dari warga sekitar karena memang kegiatan kami dianggap kegiatan positif sehingga mendapatkan parkir dan tiket masuk yang gratis hingga diperbolehkan mandi di Sumber mata air nya. Selanjutnya kami langsung menanam semua pohon yang kami persiapkan.

Setelah kegiatan kami selesai, kami berlanjut untuk ngopi santai di tempat pak Arif dengan makan gorengan yang disediakan di warungnya. Disela-sela ngopi, kami berbincang-bincang dengan pak Arif tentang Sumber Ngenep. Ternyata disana terdapat permasalahan yang sangat kompleks dari sengketa lahan hingga permainan perangkat desa yang pro dengan owner yang ingin memiliki lahan di Sumber Ngenep.

Lahan Cagar Budaya Sumber Ngenep sedang dalam sengketa antara warga lokal dengan owner perumahan yang telah membeli lahan di dekat Sumber Ngenep. Oleh warga local telah mengajukan surat gugatan ke pemerintah pada 16 Agustus 2020 untuk mempertahankan lahan Sumber Ngenep namun sampai saat ini(20/12) belum ada respon dari pemerintah. Karena kepala desa yang pro dengan owner perumahan. Sehingga pak Arif meminta tolong kami agar mempublikasi masalah ini agar didengar oleh pemerintah.

"tolong mas-mas dan mbaknya bisa mempiblikasikan masalah ini di media massa maupun media sosial agar banyak orang tau permasalahan di tempat ini dan pemerintah bisa mendengar lalu menindaklanjuti masalah tersebut," ujar pak Arif selaku ketua pengelola Sumber Ngenep. Artikel kami ini suatu wujud bantuan untuk warga lokal Sumber Ngenep yang menginginkan agar Cagar Budaya tersebut tidak jatuh kepada orang yang salah.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun