Mohon tunggu...
NINA KARINA ZAI
NINA KARINA ZAI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI

NIM : 55523110029 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Pajak Internasional | Dosen : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KUIS 2 - Diskursus Pada Authorized Economic Operator dan Pelaporan Otomatis Pelaksanaan Peraturan Perpajakan

23 September 2024   22:17 Diperbarui: 23 September 2024   22:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.anthologialitt.com/post/lewismumford-themodernmetropolis

A. Berdasarkan Pandangan Lewis Mumford

Lewis Mumford, seorang filsuf dan kritikus budaya yang terkenal karena kritiknya terhadap teknologi dan pengaruhnya terhadap masyarakat, menawarkan pandangan yang relevan dalam diskursus tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan Pelaporan Otomatis Pelaksanaan Peraturan Perpajakan (Automatic Exchange of Information – AEOI). Walaupun Mumford tidak berbicara langsung tentang isu-isu perpajakan modern ini, prinsip-prinsip utama dari pemikirannya tentang teknologi dan masyarakat dapat diterapkan untuk mengkaji aspek-aspek dari kedua konsep tersebut. Berikut ini adalah analisis dari perspektif Mumford:

1. Authorized Economic Operator (AEO)

AEO adalah program yang diterapkan oleh banyak negara, khususnya dalam konteks perdagangan internasional, untuk memberikan fasilitas kemudahan kepabeanan bagi perusahaan yang memenuhi kriteria keamanan dan kepatuhan tertentu. Dalam konteks ini, pengusaha atau perusahaan yang diberi status AEO akan mendapat keuntungan seperti pengurangan kontrol fisik, percepatan clearance barang, dan fasilitas keamanan dalam rantai pasok global.

Pandangan Mumford terkait AEO:

Mumford dikenal sebagai kritikus yang kuat terhadap bagaimana teknologi modern, ketika dipadukan dengan sistem ekonomi dan infrastruktur yang besar, dapat menciptakan “megamesin” — sebuah sistem di mana teknologi dan birokrasi bekerja bersama untuk mengontrol kehidupan manusia. Dalam konteks AEO, berikut adalah beberapa poin pandangan Mumford:

  • Pemusatan dan Skala Besar: AEO beroperasi di tingkat global, melibatkan berbagai negara dan perusahaan besar. Mumford mungkin akan mengkritik bagaimana sistem ini memperbesar skala operasi ekonomi, yang dapat mengakibatkan ketergantungan pada struktur besar yang cenderung mendikte aturan permainan global, termasuk perpajakan. Ia akan mempertanyakan apakah sistem AEO benar-benar membantu perdagangan kecil atau hanya memperkuat kekuatan perusahaan multinasional yang sudah mapan.
  • Dehumanisasi dan Teknologi: AEO, yang mengandalkan teknologi dan birokrasi untuk mengevaluasi dan memverifikasi kepatuhan perusahaan, berisiko menciptakan hubungan yang dehumanisasi antara pemerintah dan entitas bisnis. Dalam sistem yang terlalu bergantung pada teknologi, aspek-aspek personal atau lokal dari kepatuhan pajak dapat diabaikan, sementara proses digitalisasi menjadi semakin dominan.
  • Sistem yang Terkontrol oleh Elit: Mumford akan melihat AEO sebagai bagian dari sistem yang dirancang untuk melayani kepentingan elit ekonomi global. Keuntungan yang diberikan oleh status AEO seringkali lebih mudah diakses oleh perusahaan besar dengan sumber daya yang cukup untuk memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga menciptakan jurang ketimpangan antara perusahaan kecil dan besar.

2. Pelaporan Otomatis Pelaksanaan Peraturan Perpajakan (AEOI)

AEOI adalah kerangka kerja internasional yang dikembangkan oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) untuk pertukaran otomatis informasi keuangan antarnegara. Ini dirancang untuk mengurangi penghindaran pajak lintas batas dengan memastikan bahwa otoritas pajak dari negara asal individu atau perusahaan dapat mengetahui informasi keuangan yang dimiliki di yurisdiksi lain.

Pandangan Mumford terkait AEOI:

Dalam konteks pelaporan otomatis pajak, pandangan Mumford mengenai teknologi dan kontrol sosial dapat diaplikasikan sebagai berikut:

  • Teknologi sebagai Alat Kontrol: Mumford melihat teknologi, khususnya dalam kerangka kerja modern, sebagai alat kontrol yang semakin canggih. AEOI mengandalkan sistem digital untuk memantau dan melaporkan aktivitas keuangan secara global. Mumford mungkin akan memperingatkan bahwa sistem ini, meskipun bertujuan baik untuk meningkatkan transparansi pajak, dapat menjadi mekanisme pengawasan global yang memperbesar kekuasaan negara dan institusi keuangan besar terhadap individu dan perusahaan.
  • Sentralisasi Informasi: Sistem pelaporan otomatis cenderung mengonsolidasikan informasi di tangan pemerintah, menciptakan pusat kekuatan yang besar untuk mengontrol akses terhadap informasi keuangan pribadi dan perusahaan. Dalam sudut pandang Mumford, ini adalah cerminan dari tren sentralisasi yang dia kritik karena dapat memperlemah kemandirian individu dan meningkatkan risiko penyalahgunaan kekuasaan.
  • Ketidakadilan Teknologi: Mumford akan mempertanyakan apakah sistem seperti AEOI memberikan keadilan yang merata bagi semua negara dan warga dunia. Negara-negara dengan infrastruktur digital yang kurang maju mungkin akan kesulitan berpartisipasi penuh dalam sistem ini, sementara negara-negara besar dengan kekuatan teknologi akan lebih diuntungkan dalam memperoleh informasi dan memaksakan aturan perpajakan internasional.
  • Teknokrasi dalam Perpajakan: Dalam pandangan Mumford, proses pelaporan otomatis yang sangat terkomputerisasi ini dapat memperluas peran teknokrat dan birokrat dalam pengaturan perpajakan, mengurangi transparansi publik dan partisipasi warga dalam proses pengambilan keputusan perpajakan.

Melalui pandangan Lewis Mumford, Authorized Economic Operator dan Pelaporan Otomatis Pajak dilihat sebagai bagian dari proses teknologi modern yang meningkatkan skala, efisiensi, dan kontrol dalam ekonomi global, tetapi dengan risiko yang signifikan terhadap ketergantungan teknologi, dehumanisasi, dan konsentrasi kekuasaan di tangan institusi besar. Walaupun AEO dan AEOI dirancang untuk memfasilitasi perdagangan dan meningkatkan kepatuhan pajak, Mumford akan mengingatkan kita tentang bahaya sentralisasi, kontrol sosial, dan ketidaksetaraan yang dapat timbul dari implementasi teknologi ini dalam sistem perpajakan global.

B. Berdasarkan Pandangan Donna J. Haraway

https://monoskop.org/Donna_Haraway
https://monoskop.org/Donna_Haraway

Donna J. Haraway adalah seorang ilmuwan dan filsuf feminis yang terkenal dengan karya-karyanya tentang cyborg, posthumanisme, serta hubungan antara manusia, teknologi, dan lingkungan. Pandangan Haraway sangat relevan ketika menganalisis kebijakan perpajakan modern, seperti Authorized Economic Operator (AEO) dan Pelaporan Otomatis Pelaksanaan Peraturan Perpajakan (Automatic Exchange of Information – AEOI), terutama karena kedua kebijakan ini sangat terkait dengan digitalisasi, teknologi, dan dampaknya pada hubungan sosial dan politik global.

1. Authorized Economic Operator (AEO)

AEO adalah sebuah program kepabeanan internasional yang memberikan fasilitas perdagangan kepada perusahaan yang mematuhi standar keamanan dan kepatuhan tertentu dalam rantai pasok global. Perusahaan yang diakui sebagai AEO biasanya mendapatkan keuntungan seperti proses clearance yang lebih cepat, pengurangan kontrol, dan perlakuan khusus di perbatasan.

Pandangan Haraway terkait AEO:

Haraway dikenal melalui esainya tentang Cyborg Manifesto, di mana dia membahas tentang batas-batas antara manusia, mesin, dan binatang yang semakin kabur dalam dunia modern. Dalam diskursus AEO, pandangan Haraway dapat diterapkan pada beberapa aspek berikut:

  • Hibridisasi Manusia-Teknologi: AEO sangat bergantung pada teknologi digital dan infrastruktur teknologis global. Dari perspektif Haraway, program ini dapat dianggap sebagai contoh dari hibridisasi antara manusia dan teknologi dalam konteks ekonomi. AEO menciptakan hubungan hibrida antara perusahaan dan negara, di mana perusahaan besar menggunakan teknologi dan sistem otomatis untuk mematuhi peraturan, sementara negara-negara menggunakan teknologi untuk mengawasi dan memfasilitasi perdagangan.

  • Cyborgisme dan Korporasi: Haraway menggambarkan cyborg sebagai entitas yang melampaui batas-batas tradisional manusia. Dalam konteks AEO, perusahaan multinasional dapat dilihat sebagai "cyborg korporasi", entitas yang melampaui batas negara melalui penggunaan teknologi dan jaringan global. AEO memungkinkan perusahaan-perusahaan ini untuk beroperasi lintas negara dengan kecepatan dan efisiensi yang meningkat, tetapi juga menciptakan jarak antara pengambil keputusan di pusat dan pekerja lokal atau komunitas yang terkena dampaknya.

  • Ketidakadilan Gender dan Global: Haraway juga banyak membahas tentang ketidaksetaraan sosial, terutama dalam kaitannya dengan gender dan hubungan global. Dalam sistem AEO, perusahaan besar yang sering kali memiliki sumber daya dan akses teknologi canggih, bisa mendapatkan status AEO dengan lebih mudah, sementara perusahaan kecil atau yang berasal dari negara-negara berkembang mungkin kesulitan untuk mematuhi persyaratan yang rumit. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan global yang lebih besar, di mana negara atau korporasi yang lebih kuat terus mendominasi pasar global.

  • Ekologi Global dan Kapitalisme: Haraway sering menekankan hubungan antara manusia, teknologi, dan ekologi. Dalam konteks AEO, program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perdagangan global, tetapi dari perspektif Haraway, kita perlu mempertanyakan dampak ekologis dari peningkatan skala dan kecepatan perdagangan yang difasilitasi oleh teknologi. Apakah pengurangan hambatan dalam perdagangan lintas batas memperburuk masalah lingkungan, dengan meningkatnya transportasi barang global dan jejak karbon yang lebih besar?

2. Pelaporan Otomatis Pelaksanaan Peraturan Perpajakan (AEOI)

AEOI adalah sistem global yang dirancang untuk memfasilitasi pertukaran otomatis informasi keuangan antar negara. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa otoritas pajak di setiap negara memiliki akses ke informasi tentang warga atau perusahaan yang memiliki aset atau penghasilan di luar negeri, untuk mencegah penghindaran pajak.

Pandangan Haraway terkait AEOI:

Dengan AEOI yang bergantung pada sistem teknologi digital, analisis Haraway tentang hubungan manusia-teknologi dan posthumanisme menawarkan pandangan yang unik terhadap sistem ini.

  • Jaringan Posthumanis: Haraway mengusulkan bahwa teknologi digital telah menciptakan jaringan global posthumanis di mana batas-batas antara entitas manusia dan non-manusia, antara manusia dan teknologi, menjadi kabur. AEOI adalah contoh dari fenomena ini, di mana informasi keuangan manusia tidak lagi dikelola sepenuhnya oleh manusia, tetapi oleh algoritme, server, dan sistem komputer yang saling terhubung secara global. Dalam sistem ini, pengawasan terhadap pajak bukan lagi sepenuhnya tindakan manusia, tetapi campuran dari manusia dan mesin yang bekerja bersama untuk melacak dan menganalisis data.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun