Kurangnya pekerja berketerampilan yang paham digital di Indonesia dapat menghambat percepatan transformasi digital.Permintaan pasar  terhadap talenta teknologi informasi, seperti pengembang perangkat lunak, ilmuwan data, dan spesialis pemasaran digital terus tumbuh dan tidak sebanding dengan ketersediaan talenta yang ada. Kesenjangan ini bukan hanya persoalan kuantitas, tapi juga kualitas.Â
Akibatnya perusahaan kesulitan menemukan talenta yang tepat sehingga menghambat proses inovasi dan pertumbuhan bisnis.
Strategi Transformasi Digital Bagi Kemajuan Perekonomian Indonesia
Membangun ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif adalah kunci untuk menghadapi tantangan global. Percepatan digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru. Seandainya petani, pabrik, dan rumah sakit memakai teknologi maka pekerjaan mereka akan menjadi lebih cepat dan dapat bersaing dengan negara lain.Â
Namun, keberhasilan transformasi digital tidak hanya bergantung pada teknologi. Pemerintah harus dukung adanya transformasi digital sehingga dapat menciptakan jaringan internet yang berkualitas, dan masyarakat juga perlu menerima edukasi mengenai teknologi sehingga secara perlahan masyarakat akan melek teknologi agar dapat memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin.
Terciptanya ekosistem regulasi yang sehat dan berkeadilan serta mengutamakan perlindungan konsumen dan keamanan nasional sangat penting bagi pelaku ekonomi digital untuk mewujudkan kepastian hukum. Oleh karena itu, transformasi digital tidak hanya merupakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga merupakan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H