Bukan hal baru pada hari raya Idul Fitri waktunya menerbangkan uang alias memberi angpao kepada keponakan dan saudara-saudara yang masih belum bekerja. Karena sudah tradisi bagi saudara yang lebih tua dan sudah bekerja untuk memberi angpao kepada saudara yang belum bekerja.
Karena adanya itu para jasa penukaran uang barupun bermunculan dipinggiran jalan sebagai pembantu penukaran uang lama yang disulap menjadi uang yang baru. Namun jasa ini tidak gratis kita perlu menukarkan uang perseratus ribu menjadi seratus lima belas ribu rupiah, tapi jika sudah mendekati hari raya harganyapun dapat berubah perseratus ribu bisa menjadi seratus dua puluh ribu rupiah.
Walaupun uang dibeli dengan uang yang lumayan mahal namun  masyarakat sangat membutuhkan bantuan dari para jasa penukaran ini untuk memberi angpao kepada saudara-saudar yang telah menunggu dirumah masing-masing.
Penempatan jasa penukaran uang ini ada didaerah tempat yang sama dan berdekatan pula yaitu didepan kantor PDAM Sidoarjo apa mereka tidak takut tersaingi, ternyata mereka semua masih ada hubungan saudara satu sama lain. Dan mereka tidak takut akan tersaingi karena "rezeki udah ada yang atur".Tutur Ikhwan salah satu jasa penukaran uang baru.
Pernah ada salah satu polisi yang menyamar menjadi orang yang ingin menukarkan uang dan mengecek apa uang yang ditukar ini uang asli atau palsu, karena kalau palsu akan langsung ditindak oleh pihak yang berwajib namun hasilnya ternyata asli.
Pernah juga ada kejadian uang baru yang dipajang dipapan tempat uang diambil oleh orang, sejak saat itu sekarang para jasa penukaran lebih hati-hati dan uangpun diikat karet agar tidak mudah untuk diambil oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab.
Para jasa penukaran uang baru mendapatkan uang itu dari distributor yang langsung tukar di Bank Indonesia karena di Bank daerah masih belum banyak yang menyediakan uang baru ada uang baru tapi masih model yang lama.
Dari hasil keuntungan jasa penukaran ini mereka dapat mudik dengan penghasilan yang lumayan, isi dompet yang tebal, dan bisa pulang ke daerah tempat tinggal masing-masing dengan senyuman indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H