Pendidikan yang berkualitas merupakan suatu sistem pendidikan yang mampu memberikan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai yang relevan dan bermanfaat bagi peserta didik. Contohnya seperti lingkungan belajar yang mendukung, pengajaran yang efektif, akses yang merata, serta pengembangan karakter dan pemikiran kritis. Selain itu, pendidikan yang berkualitas juga mempertimbangkan kebutuhan individu dan konteks sosial, budaya, serta ekonomi masyarakat.
Membangun kualitas pendidikan melalui asesmen adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar berlangsung efektif dengan menerapkan beberapa strategi seperti (1) Asesmen berbasis kinerja, yaitu menggunakan tugas yang menilai kemampuan siswa dalam konteks nyata, ini membantu siswa menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi praktis; (2) Pemberian umpan balik yang konstruktif secara spesifik dan berguna setelah asesmen untuk membantu siswa memahami area yang perlu diperbaiki; (3) Menggabungkan asesmen formatif dan sumatif untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kemajuan siswa.Â
Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran, sedangkan asesmen sumatif di akhir periode tertentu; (4) Penggunaan teknologi atau digital juga dapat diterapkan dalam asesmen supaya lebih interaktif dan menarik, seperti kuis online atau platform pembelajaran; (5) Keterlibatan siswa dalam proses asesmen guna untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka terhadap pembelajaran, seperti self-assessment dan peer-assessment; (6) Pengembangan kurikulum yang relevan, yaitu mengintegrasikan asesmen ke dalam kurikulum yang menekankan keterampilan kritis dan pemecahan masalah; (7) Memberikan pelatihan kepada guru tentang teknik asesmen yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menilai dan mendukung siswa.
Menurut Brookhart (2013) asesmen adalah semua proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan, pengetahuan dan keterampilan siswa, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Hattie, J. & Timperley, H. (2017) mengungkapkan asesmen adalah proses yang memberikan umpan balik yang mendalam dan konstruktif, berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam konteks pembelajaran. Selain itu, Lpez-Pastor, V. M., et al. (2020) menerangkan asesmen adalah proses integral dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengukur perkembangan siswa, membantu dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan kualitas pengajaran. Pengertian-pengertian dari para ahli ini menekankan pentingnya asesmen sebagai alat sekaligus sarana untuk mendukung pembelajaran dan meningkatkan hasil pendidikan.
Untuk melakukan asesmen yang efektif, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menentukan tujuan, menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui asesmen, misalnya mengukur pemahaman, keterampilan ataupun sikap; (2) Memilih metode asesmen yang sesuai dengan tujuan asesmen, seperti tes tertulis, wawancara, observasi atau proyek; (3) Mengembangkan instrumen asesmen, yaitu membuat soal atau alat ukur yang relevan dan jelas, serta teruji validitas dan juga reliabelitasnya; (4) Melakukan asesmen sesuai rencana dengan memerhatikan suasana kondusif bagi semua peserta; (5) Menganalisis hasil data dari asesmen, seperti mengidentifikasi pola atau area yang perlu diperbaiki; (6) Pemberian umpan balik dengan menyampaikan hasil asesmen kepada peserta dengan jelas dan konstruktif lalu berikan rekomendasi untuk perbaikan; serta (7) Â Rencanakan tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil asesmen, seperti program pembelajaran tambahan atau pelatihan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat membangun kualitas pendidikan melalui asesmen yang lebih efektif dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H