Mohon tunggu...
Nina Damayanti
Nina Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Matematika dan Realitas Sehari-hari melalui Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi

4 Januari 2025   23:53 Diperbarui: 4 Januari 2025   23:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah pengetahuan mengenai seluruh proses belajar dan pembelajaran yang terjadi secara kontinu dengan tujuan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan peradaban manusia sepanjang hayatnya (Rahman dkk., 2022). Berdasarkan pengertian dari UU Sisdiknas No. 20 tahun 2023 mengartikan bahwa sebagai usaha sadar dan terencana agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan masyarakat secara umum. Menurut Pristiwanti dkk. (2022) mengartikan bahwa pendidikan merupakan proses menerima pengetahuan dari seorang pengajar ke peserta didik yang diharapkan dapat memberikan contoh teladan, pengarahan, peningkatan etika, dan mengembangkan kompetensi setiap individu (Pristiwanti dkk., 2022). Maka pendidikan memiliki tujuan untuk mengubah daya pikiran seseorang yang tidak tau menjadi tau melalui proses penerimaan pengetahuan baru. 

Pendidikan kemudian dapat diperoleh manusia sebagai individu yang terpelajar melalui institusi sekolah, lembaga khusus, atau pusat belajar yang tersedia sebagai pelayanan utama memperoleh pengetahuan. Pengetahuan memiliki berbagai macam keilmuan yang kemudian akan dipilih sesuai dengan arah yang diinginkan peserta didik, hal ini biasanya dinamakan pemilihan kurikulum. Setelah memilih kurikulum yang tepat, selanjutnya peserta didik akan melalui proses pembelajaran. Kurikulum diterjemahkan sebagai perangkat dokumen yang berisikan teks yang terstruktur mengenai capaian pendidikan nasional, sedangkan pembelajaran itu sendiri diartikan sebagai rangkaian kejadian yang dialami peserta didik melalui proses belajar yang telah dirancang (Siregar & Nara, 2019). Namun, Individu sebagai peserta didik juga acap kali mengalami kendala dalam proses pembelajaran itu sendiri. Peserta didik yang berasal dari latar belakang yang beragam dapat diidentifikasi melalui karakter.

Karakter adalah ciri khas yang mengakar dalam diri seseorang yang menjadi landasan berpikir, bersikap, dan bertindak, serta mendorong tindakan, sikap, dan ucapan (Waruwu, 2024). Dengan demikian, Peserta didik memiliki kemampuan serta keterampilan di dalam dirinya, namun hal itu tidak terlepas dari peran karakter. Terdapat peserta didik yang mampu melakukan saintifik, ada pula yang memiliki kecenderungan untuk menerima seni dan artistik lebih cepat, ini terjadi secara umum berdasar dari sudut pandang psikologis (Syah, 2008). Stimulus atau treatment yang diberikan kepada setiap peserta didik harus dibedakan berdasarkan karakteristiknya, bahkan seorang guru juga perlu menciptakan lingkungan yang positif agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dalam diri mereka (Rofi'ie, 2017). Peran seorang guru untuk memberikan lingkungan yang positif bisa terdiri dari beberapa hal yang dapat dipersonalisasi, salah satunya melalui pembelajaran berdiferensiasi.

Menurut Farid dkk. (2022) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa salah satu cara untuk merancang dan melakukan proses pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik adalah dengan pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran diferensiasi adalah pendekatan pembelajaran dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik. Menurut wahyuningsari dkk. (2022) bahwa diferensiasi merupakan proses mempelajari materi pelajaran berdasarkan kemampuan, minat, dan kebutuhan peserta didik. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan diferensiasi dalam pembelajaran yaitu menyesuaikan strategi, materi, proses, dan penilaian berdasarkan perbedaan kemampuan, minat, gaya belajar, dan kesiapan peserta didik (Elfinida, 2023). Pembelajaran diferensiasi bukan bermaksud membedakan perlakuan yang diberikan dalam pembelajaran kepada peserta didik, melainkan dalam kegiatannya pembelajaran diferensiasi tidak dilakukan secara terpisah antara satu peserta didik dengan yang lainnya. Prinsip pembelajaran ini, dengan memahami karakteristik yang dimiliki  setiap peserta didik, guru mampu mengembangkan dan memvariasikan berbagai kegiatan dalam pembelajaran. 

Pembelajaran diferensiasi memiliki tahapan yang diawali dengan menganalisis karakteristik peserta didik dengan memberikan asesmen awal atau yang disebut dengan asesmen diagnostik. Pada asesmen diagnostik dapat berupa tes atau non tes dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan belajar, minat, serta profil belajar peserta didik. Hasil dari asesmen diagnostik menjadi acuan guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan atau kebutuhan peserta didik. 

Pembelajaran Berdiferensiasi dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti konten, proses, produk hingga lingkungan belajar yang tepat guna agar hasil pembelajaran dapat diraih secara optimal (Padmakrisya dkk., 2024). Dalam hubungan nya dengan penerapan di kehidupan sehari-hari, matematika merupakan mata pelajaran yang penting bagi kehidupan. Matematika menjadi mata pelajaran yang penting karena memberikan manfaat dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang di kehidupan nyata (Sianturi dkk., 2018). Matematika merupakan pembelajaran dengan menggunakan kemampuan bernalar, berpikir secara sistematis, kreatif, kritis, dan logis, serta memiliki 5 kompetensi yaitu pemecahan masalah matematis, komunikasi matematis, penalaran matematis, koneksi matematis, dan representasi matematis (NCTM dalam Baroroh dkk., 2019). Peserta didik akan lebih mudah membangun pemahamannya jika materi yang dipelajari dapat dihubungkan dengan situasi nyata atau yang relevan dengan kehidupan mereka. Matematika berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam ekonomi, matematika digunakan untuk aritmatika sosial, penentuan nilai barang, dan analisis komersial, sementara itu dalam bidang pertanian, matematika membantu menentukan batas ladang, masa panen, dan prediksi cuaca untuk meningkatkan hasil pertanian (Siregar & Dewi, 2022).

Guru dapat menerapkan pembelajaran diferensiasi pada pelajaran matematika yang dikaitkan dengan masalah kehidupan sehari-hari pada aspek konten, misalnya memberikan masalah kontekstual yang lebih kompleks pada peserta didik dengan kemampuan yang lebih tinggi, sementara peserta didik lainnya diberikan masalah kontekstual yang lebih sederhana. Pasa aspek proses, guru dapat menggunakan video pembelajaran, simulasi, atau penggunaan alat peraga. Pada aspek produk, peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan proyek, demonstrasi, atau menghasilkan laporan dari pemecahan masalah yang dilakukan. Sedangkan pada aspek lingkungan, guru dapat menghubungkan konsep matematika dengan kejadian atau pengalaman yang dialami peserta didik. Melalui pendekatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran matematika dan relevansi pembelajaran dalam kehidupan mereka.    

DAFTAR PUSTAKA 

Baroroh, U., Tririnika, Y., & Yuliani, I. (2019). Mathematic Literation Abilities Based on PISA-Like. Journal of Mathematics and Mathematics Education, 9(2), 8.

Elfinida, Khoerul. (2023). Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas 2 SD Negeri 4 Arcawinangun Banyumas. Jurnal PRIMARY. 2 (5)

Farid, I., Yulianti, R., Hasan, A., & Hilaiyah, T. (2022). Strategi Pembelajaran Diferensiasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 11177 11182. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun