Mohon tunggu...
Inayatun Naimah
Inayatun Naimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pacaran Syar'i

13 Juli 2022   11:27 Diperbarui: 13 Juli 2022   11:33 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tanggapan Islam Mengenai istilah "Pacaran Syar'I"

Apa sih pacaran itu? Pacaran ialah sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim yang memiliki rasa suka satu sama lain. Di era milenial saat ini, pacaran adalah suatu hal yang lumrah dan sangat wajar. Sering sekali kita melihat banyak pasangan muda-mudi dikafe, mall, ataupun tempat umum lainnya. 

Mereka sangat menikmati momen berdua dan mengganggap dunia adalah milik berdua tanpa tahu lingkungan sekitar merasa risih atau tidak. Dan biasanya seseorang yang tidak memiliki pasangan atau biasa disebut jomblo akan dianggap sebagai seorang yang kurang seru, menyebalkan, diolok-olok dan dipandang sebelah mata, walaupun tidak semua mengganggap begitu tetapi sebagian orang berasumsi seperti itu padahal orang yang jomblo adalah bukti sayangnya Allah terlalu kepada hambanya, sehingga Allah tidak ingin hambanya terjerumus dalam dosa.

Pacaran adalah budaya barat yang banyak ditiru oleh negara-negara lain termasuk di Indonesia yang tidak berasaskan dalam agama islam. Pacaran ala barat ini merupakan bagian dari mendekati zina yang merupakan sesuatu dilarang oleh Allah SWT. Bagi mereka hidup akan lebih menyenangkan apabila ada seseorang yang spesial dikehidupannya dan membuat mereka saling berlomba-lomba merias diri, mempercantik penampilan hanya karena ingin di sukai oleh seseorang.

Saat ini ramai sekali istilah pacaran syar'i. Banyak pasangan yang beralasan mereka berpacaran tanpa berpegangan tangan, berboncengan, ataupun berduaan melainkan pacaran untuk saling mengingatkan kepada Allah. Padahal zina memiliki banyak macam, mulai dari zina mata, zina hati, zina lisan, zina pikiran, hingga zina badan. 

Jadi walaupun mereka berdalih seperti itu tetap dikatakan zina, karena apa? Mereka memikirkan pasangannya dengan hati bahagia, memandang wajah pasangannya juga dengan hawa nafsu, mendengarkan suara pasangannya pun dengan perasaan berbunga-bunga. Maka tidak ada istilah pacaran syar'I, dan dihukumi haram apapun bentuknya.

Terdapat hadist dan juga ayat al-qur'an yang menjelaskan tentang larangan berzina. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali setan akan menjadi yang ketiga." (HR Tirmidzi 2165, Ahmad (1/26), dan dishahihkan al-Albani). Allah juga berfirman dalam QS. Al-Isra' ayat 32,

Artinya:

Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.

Dari dalil-dalil tersebut menjelaskan bahwa zina dilarang oleh islam dan dianjurkan untuk menjauhi hal-hal yang mendekati pada zina. Pacaran yang terjadi di masa sekarang adalah perbuatan yang sangat jauh dengan istilah arti yang sebenarnya. 

Syetan-syetan disini menjadi orang ketiga diantara orang yang sedang berpacaran dan membisikkan hal-hal yang menyebabkan mereka terjerumus dalam kemaksiatan. Menjadikan mereka terlena dan lupa akan rasa malu yang mereka punya sehingga kemaksiatan yang mereka lakukan terasa indah dan nikmat. Hal itu terjadi terus menerus hingga mereka berpaling dari Allah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun