'Dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah. Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani. Setiap kita dapat satu peranan, yang harus kita mainkan. Ada peran wajar, dan ada peran berpura-pura'. Penggalan syair tembang lawas yang dilantunkan oleh Lady Rocker Indonesia bernama Nicky Astria tersebut berjudul 'Panggung Sandiwara' . Liriknya diciptakan oleh Suhu Penyair Taufik Ismail, dengan aransement Ian Antono. Kolaborasi tiga orang Seniman Legenda Indonesia itu masih enak didengar dan syairnya terimplementasi abadi sepanjang masa.
Sastrawan sekaliber WS Rendra ini membingkai realita sosial negeri tercinta kita dalam potret tautan kata prosa dan puisinya bersifat aktual dan terpercaya. Salah satu puisi terkenalnya yang berjudul 'tuhan sembilan centi' telah banyak mengilhami para penikmat 'ahli hisap' dalam negeri untuk berhenti mengkonsumsi produk yang konon negeri kita berkategori sebagai surga bagi para penikmat produk berbahan dasar tembakau ini . Pertunjukan Sandiwara ini juga sedang dipertunjukkan dalam Laga XFI dengan pelakon diantaranya seorang kontestan bernama Novita Dewi Marpaung
Taufik Ismail menggambarkan dengan tepat bahwa penghuni planet bumi ini semuanya sedang memainkan sandiwara. Sandiwara adalah pertunjukan lakon yang dimainkan oleh manusia. Orang yang memerankannya disebut pelakon. Aktor atau aktris merupakan sebutan profesi untuk orang-orang yang bermain sandiwara. Suatu profesi yang menggiurkan dan banyak diminati dikarenakan pundi-pundi bayarannya dan ketenaran sebagai selebriti dan sosialita. Jika dalam dunia jurnalistik penghargaan tertinggi untuk jurnalisnya bernama 'Pulitzer' maka dalam dunia persandiwaraan penghargaan dunianya bernama 'Oscar'. Apakah mudah menjadi pelakon sandiwara ? Berdasarkan sharing pengalaman aktor dan aktris profesional dalam berbagai media, profesi ini juga penuh tantangan sama seperti profesi lainnya.
Dalam dunia nyata, sangat gamblang Taufik Ismail menggambarkan bagaimana suatu sandiwara terjadi dalam panggung yang bernama Dunia. Dalam pencarian adu bakat nyanyi bernama XFI pun juga tidak lepas dari sandiwara. Cerita beragam dilakonkan oleh semua kontestan penghuninya termasuk Novita. Dalam Film, seluruh alur ceritanya biasanya diklasifikasikan dalam sebutan film komedi, horor, romance, action, dan drama melow. Mengamati perjalanan Novita di XFI mulai dari masa audisi sampai dua besar XFI, maka bisa disimpulkan bahwa Novita sedang melakonkan Film yang beralur Drama Melow dan Komedi. Suatu perpaduan baru yang tidak akan dapat kita saksikan dalam film dari negara manapun.
panggung sandiwara Drama melow Novita dimulai ketika masa 'Judge Home Visit'. Dengan syahdu menyayat hati, tumpahlah air matanya ketika Alex dinyatakan tereliminasi dari 12 besar. Novita pun narated bahwa dia belum lama berpacaran dengan Alex sang pujaan hati, yang ternyata dikemudian hari terkuak fakta bahwa mereka telah dua tahun mengikat hati sebelum laga XFI. Kali lain dalam suatu sesi wawancara untuk semua finalis XFI yang disiarkan secara online dan off line, Novita kembali memerankan aksinya. Ketika ditanyakan pada kontestan, adakah diantara kontestan tersebut yang sudah pernah rekaman, mengeluarkan album, atau mengeluarkan single, hanya Gede Bagus yang dengan gagah berani menjawab bahwa dia pernah melakukannya. Sementara Novita dan dua orang kontestan lainnya hanya diam seribu basa. Dikemudian hari ternyata terbukti bahwa Novita telah rekaman dan menghasilkan lebih dari lima album setelah Juri Ahmad Dhani mengumumkannya pada Gala Show ke empat atau ke lima.
Pertunjukan XFI dengan pelakon bernama Novita Dewi kembali terjadi pada masa Road to Grand Final. Dalam masa tersebut, dipertunjukkanlah rumah mewah orang tuanya beraksitektur Mediteranian. Ketika melakukan pertunjukkan manggung di hadapan pendukungnya, Novita naik mobil dengan model atap yang bisa dibuka, suatu mobil build-up yang sebenarnya hanya ditujukan untuk pangsa pasar negara-negara bermusim empat. Apakah salah mempertontonkan kekayaan karena memang itu suatu kenyataan? Tentu tidak sama sekali. Semua orang memiliki rejeki dan keberuntungan yang berbeda-beda. Ada sebagian lagi yang merasa berkelebihan dan ada sebagian manusia diluar sana yang berkekurangan. Semuanya saling melengkapi untuk menjadikan satu kata yaitu saling berkecukupan.
Mungkin yang menjadi ganjalan adalah, untuk seorang manusia yang ber umur 34 tahun dan berkategori 'dewasa', tentulah akan menjadi suatu masalah baginya. Bagi kebanyakan orang diusia tersebut, mandiri merupakan kata yang sangat membuatnya bahagia. Mampu mencicil rumah sangat sempit senggol senggolan sederhana, memiliki motor dan mobil bekas, membeli perabotan rumah ala ciciclan, akan sangat membuatnya bahagia dan merasa berharga. Tidak perduli latar belakang keluarganya yang kaya raya seolah olah takkan habis dimakan untuk tujuh turunan, ketika seseorang mampu membeli sesuatu dari keringat dan jerih payahnya sendiri akan lebih bermakna dan membahagiakan serta menunjukkan eksistensinya sebagai manusia sejati.
Untuk babak melakonkan peran menangis dengan deraian air sederas Sungai Amazon dan tanpa menggunakan irisan bawang atau obat tetes mata sebagai pemicunya, telah sukses dan alami mengalir dari matanya. Babak drama yang mendekati episode akhir juga tidak kalah serunya. Ucapan kemenangan masuk ke dua besar', Novita Dewi Marpaung Bangga sama Indonesia', langsung menimbulkan bulu mata alis menjadi bermode 'alis mata badai model Syahrini' tanpa harus pergi ke salon untuk mewujudkannya. Ya, suatu ungkapan yang juga akan diungkapkan oleh setidaknya dua ratus dua puluh juta penduduk negeri ini, namun mengucapkannya hanya dalam hati. Ucapan verbal bangga sebagai 'Indonesian' lebih banyak diucapkan oleh seseorang yang berada di luar negeri. Ucapan 'Yes I am Indonesian' adalah kalimat yang penulis ucapkan penuh penghayatan dan emosional ketika penulis berkali-kali berhadapan dengan petugas Imigrasi ketika transit di Bandara Changi, Bandara Dubai, atau Bandara Doha. Nada 'tidak mengenakkan' dan 'gesture merendahkan' tertangkap dari pertanyaan mereka ketika membuka paspor di halaman pertama', Are you Indonesian?'. Mimik dan sikap yang 'seadanya' dari petugas imigrasi bandara Internasional itu sontak berubah jadi senyuman, sapaan, ucapan salam selamat datang, dan tawaran bantuan dengan ramah ketika membuka tulisan di bagian dalam paspor yang berbunyi ,'student visa di suatu negara anggota uni-eropa'.
Semua orang tak terkecuali Kontestan X Factor Indonesia merupakan pelakon sandiwara. Dalam skala planet bumi, dunia nyata dan maya adalah panggungnya. Dalam konteks adu pencarian bakat seperti XFI, maka gala demi gala dan diary adalah pangung tempat para kontestan memainkan perannya. Semua kontestan pasti ingin mempertunjukkan akting terbaik se-optimal mungkin sesuai dengan bakat dan kemampunya. Yang menjadi pembeda dari kontestan tersebut adalah 'bagaimana cara dan kemampuan mereka dalam berperan sesuai kapasitasnya. Sama seperti penggalan syair yang dinyanyikan oleh Diva Rocker Indonesia,' ada peran wajar, dan ada peran berpura-pura'.Para penonton panggung XFI pun sangat cerdas untuk mengetahui siapa yang berperan wajar dan natural, dan kontestan mana yang berperan penuh kepura-puraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H