Mohon tunggu...
Nina Wijiani
Nina Wijiani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen D3 Farmasi STIKES BANYUWANGI

menyukai hal yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rilis Kampung Ask Me Dagusibu, Apoteker Banyuwangi Semarakkan Hari Farmasi Sedunia

26 September 2023   14:05 Diperbarui: 26 September 2023   14:23 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyuwangi, 24 September 2023 - 

Dalam rangka memperingati Hari Farmasi Sedunia, Apoteker Banyuwangi yang tergabung dalam Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banyuwangi, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Bongkoran, Desa Sragi, Songgon, Banyuwangi. Acara berlangsung meriah dan penuh makna dengan dukungan penuh dari Pak Kepala Desa Sragi, Bapak Hartono, serta sambutan hangat dari Ketua PC IAI Banyuwangi, Apoteker Dodik. 

Kegiatan ini adalah kegiatan puncak dari rangkaian acara pembentukan kampung "ASK ME DAGUSIBU" yang merupakan kepanjangan dari Apoteker Sahabat Keluarga Melayani Edukasi Cara Mendapatkan, Menggunakan, Menyimpan, Membuang obat dengan benar. Acara sebelumnya adalah survei yang dilakukan oleh sejumlah apoteker PC IAI Banyuwangi terkait kebiasaan masyarakat dalam menggunakan obat di Dusun Bongkoran tersebut. Setelah kegiatan dibuka, lalu dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolis peresmian oleh Apoteker Dodik dan Bapak Hartono. 

Selanjutnya memasuki acara inti yaitu penyuluhan kepada masyarakat tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan Benar) yang disampaikan oleh apoteker Nina Wijiani. "Obat itu ibarat dua mata pisau, satu sisi memberikan manfaat, tetapi sisi yang lain justru bisa menjadi racun, apabila tidak benar dalam menggunakannya" Kata Nina, yang juga menjadi dosen di Stikes Banyuwangi ini. Beliau juga memperagakan cara menggunakan obat yang baik dan benar, menjelaskan tentang tatacara dalam menyimpan obat, dan umur simpan obat yang berbeda -- beda setelah obat tersebut dibuka dari kemasan primernya, hingga menjelaskan bagaimana membuang dan memusnahkan obat yang aman tanpa mencemari lingkungan. 

Respons dari masyarakat sangat baik, hal ini ditandai dengan banyaknya audiens yang mengajukan pertanyaan. Bapak kepala desa juga sangat mengapresiasi kegiatan ini. "Materinya sangat bagus, mungkin nanti dapat kesini lagi dan memberikan penyuluhan kepada kader posyandu Desa Sragi, karena selama ini masyarakat belum pernah mendapatkan materi yang sangat detail mulai dari cara mendapatkan hingga membuang obat dengan baik" Ujar Bapak Hartono, selaku kepala desa Sragi.

 Setelah sesi penyuluhan, masyarakat antusias mengikuti acara senam DAGUSIBU bersama, yang menunjukkan komitmen untuk hidup sehat dan aktif. Selanjutnya, para apoteker melakukan pemeriksaan kesehatan gratis seperti pengukuran tekanan darah, asam urat, dan gula darah. Dalam upaya memberikan pelayanan yang komprehensif, juga tersedia pemeriksaan kesehatan oleh dokter.Tidak hanya itu, pemberian obat dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) oleh apoteker juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. 

Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana apoteker dapat berperan aktif dalam pemberian pelayanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan penggunaan obat yang bijak. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari apoteker memperkuat sistem kesehatan nasional. Semoga kegiatan semacam ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Banyuwangi dan Indonesia pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun