Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Hal ini sangat penting dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam bermasyarakat. Berikut beberapa oleh mahasiswa dalam bermoderasi agama di era digital :
1. Pendidikan dan Kesadaran
      Mahasiswa dapat berperan sebagai agen pendidikan dan kesadaran. Mereka dapat mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang nilai-nilai toleransi, dialog antaragama, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama-agama yang berbeda. Ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, diskusi, atau kegiatan sosial lainnya.
2.Media Sosial
      Era digitalisasi telah menciptakan platform-media sosial yang kuat yang dapat digunakan untuk menyebarkan pesan toleransi dan moderasi agama. Mahasiswa dapat menggunakan media sosial mereka untuk mempromosikan dialog antaragama, berbagi informasi yang akurat, dan menghadirkan perspektif yang inklusif.
3. Penelitian dan Kajian
      Mahasiswa dalam bidang studi agama atau ilmu sosial dapat melakukan penelitian yang mendalam tentang isu-isu agama, ekstremisme, dan radikalisme di era digital. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam memoderasi agama.
4. Kegiatan KampusÂ
      Mahasiswa dapat mengorganisir kegiatan kampus seperti seminar, konferensi, atau lokakarya yang menyoroti pentingnya moderasi agama di era digital. Ini dapat melibatkan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama dan budaya untuk berbicara tentang tantangan dan solusi.
6. Keterlibatan Aktif
      Mahasiswa dapat aktif terlibat dalam kelompok-kelompok antaragama dan organisasi-organisasi yang mempromosikan toleransi dan moderasi agama. Mereka dapat berpartisipasi dalam dialog antaragama, kegiatan sosial, atau proyek-proyek yang membangun pemahaman bersama.