Sepekan setelah Pencoblosan, rasanya Pemilu sudah usai dan hasilnya juga sudah diketahui dan semua partai sudah bisa berhitung. Ada yang mengucapkan selamat (SBY ke PDIP) dan sudah ada pertengkaran antara pengurus (PPP somasi Suryadhama Ali), ada wacana evaluasi capres yang diusung (Akbar Tanjung pertanyakan kelayakan ARB jd Capres), rebutan capres (PKB ada Rhoma Irama dan Mahfud MD), dll.
Semua kejadian aneh negeri ini muncul gara-gara quick count yang mulai merebak dilaksanakan oleh lembaga survei.
Benarkah sumber data data Quick Count?
Kalau bertanya metode, nanti dijawab rahasia perusahaan..
Kalau bertanya benarkah data yang diambil oleh lembaga survei adalah data yang jujur dan real?
Saya sejujurnya tidak pernah terusik untuk menulis tentang data quick count, tetapi gara-gara ada teman-teman yang kirim foto Rekap C1, maka saya jadi terusik untuk menulis.
Mohon maaf saya tidak mau menyudutkan partai yang saya tampilkan datanya di gambar ini, tetapi marilah jadi perhatian kita sebagai warga negara yang mau maju untuk melihat fakta. Saya bermimpi PEMILU itu JUJUR dan ADIL. Jika ada pelangaran memang harus diberantas..
Apakah sumber data dari lembaga survey memang betul-betul valid?
[caption id="attachment_331996" align="alignnone" width="480" caption="Quick Count datanya dipertanyakan"][/caption]
Apakah Data Quick Count sudah diverikikasi dengan teliti oleh pengirim data?
[caption id="attachment_331997" align="alignnone" width="612" caption="Data Quick Count apakah melalui verifikasi valid?"]