Mohon tunggu...
Nimah Ridha Azizah
Nimah Ridha Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen, Universitas Palangka Raya

Mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, Dosen pengampu : Puput Iswandyah Raysharie, SE., ME

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kebijakan Moneter Bank BI dan Bank Sentral terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

13 Oktober 2023   23:32 Diperbarui: 13 Oktober 2023   23:37 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan moneter bank sentral adalah strategi yang digunakan oleh bank sentral untuk mengendalikan suku bunga, jumlah uang beredar, dan nilai tukar untuk mencapai tujuan-tujuan seperti menjaga stabilitas nilai tukar, menurunkan inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat terdampak oleh kebijakan moneter bank sentral. Bank Indonesia bertujuan untuk berkontribusi sebanyak mungkin melalui strategi pengembangan UMKM dengan memperluas akses keuangan, meningkatkan manajemen sumber daya manusia, dan mendorong inovasi.

Dengan tingkat inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, salah satu tujuan utama kebijakan moneter Bank Indonesia adalah untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah, stabilitas sistem pembayaran, stabilitas sistem keuangan, dan stabilitas perekonomian secara keseluruhan. Bank Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan stabilitas nilai rupiah melalui kebijakan moneter dan integrasi informasi bisnis (BI), yang meningkatkan koordinasi kebijakan dengan memadukan kebijakan fiskal BI dengan kebijakan pemerintah dan reformasi struktural.

Di sisi lain, UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) adalah kekuatan utama di balik pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan banyak lapangan kerja, UMKM memiliki dampak yang cukup besar terhadap pemulihan ekonomi bangsa. Kebijakan moneter yang diberlakukan oleh bank sentral, terutama Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter di Indonesia, adalah salah satu variabel yang mempengaruhi UMKM. Berikut ini adalah dampak dari kebijakan moneter tersebut terhadap UMKM:

  • Tingkat Suku Bunga

Pengaturan tingkat suku bunga adalah bagian penting dari kebijakan moneter. Tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank BI memengaruhi biaya pinjaman bagi UMKM. Suku bunga yang rendah cenderung membuat lebih mudah bagi UMKM untuk mendapatkan pinjaman murah. Sebaliknya tingkat suku bunga yang tinggi, dapat mencegah investasi, pertumbuhan bisnis, dan penciptaan lapangan kerja baru di sektor UMKM.

  • Ketersediaan Kredit

Selain tingkat suku bunga ketersediaan kredit bagi UMKM sangat penting. Kebijakan kredit bank komersial dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral. Ketika bank sentral meningkatkan likuiditas sistem perbankan, UMKM akan lebih mudah mendapatkan pinjaman. Sebaliknya, jika terdapat restriksi kredit yang ketat, UMKM dapat mengalami kesulitan mendapatkan sumber pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka.

  • Nilai Tukar Mata Uang

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berdagang secara internasional sangat dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang global. Produk UMKM dapat menjadi lebih kompetitif di pasar global jika mata uang lokal terdepresiasi, sementara  mata uang yang menguat dapat menghambat daya saing mereka.

  • Inflasi

Kebijakan moneter yang buruk dapat menyebabkan inflasi yang tinggi, yang berdampak negatif pada UMKM. Inflasi yang tinggi meningkatkan biaya bahan baku dan operasional, sehingga mengurangi profitabilitas UMKM. Kebijakan moneter yang bijak harus mengendalikan inflasi tanpa menghentikan pertumbuhan UMKM.

  • Likuiditas Pasar

Kemampuan pasar untuk memudahkan penjualan aset dengan cepat tanpa mengurangi harganya secara signifikan dikenal sebagai likuiditas pasar. Kebijakan moneter yang mempengaruhi likuiditas pasar juga mempengaruhi UMKM. Peningkatan likuiditas dapat mendorong lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman, yang akan menguntungkan UMKM. Sebaliknya, kurangnya likuiditas dapat menghambat UMKM untuk mendapatkan kredit.

Dapat disimpulkan bahwa, UMKM terkena dampak signifikan dari kebijakan moneter yang diberlakukan oleh BI dan bank sentral lainnya. Sangat penting bagi pemilik UMKM untuk memahami kebijakan-kebijakan ini secara menyeluruh karena hal ini akan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang hati-hati dan seimbang yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Indonesia secara keseluruhan akan diuntungkan. Oleh karena itu, dampak kebijakan moneter terhadap UMKM harus terus dipantau dan dinilai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun