Aggregate expenditure atau pengeluaran agregat adalah jumlah total pembelian barang dan jasa dalam  perekonomian. Total pengeluaran  rumah tangga, dunia usaha, pemerintah, dan komunitas internasional selama periode tertentu di suatu negara disebut pengeluaran agregat. Kebutuhan seluruh perekonomian tercermin dalam total pengeluaran. Misalnya, peningkatan belanja konsumen akan menyebabkan biaya keseluruhan lebih tinggi, sehingga akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Konsumsi, investasi, pemerintah, dan barang-barang yang dibeli di luar negeri semuanya dimasukkan dalam total pengeluaran. Negara-negara akan menggunakan banyak mata uang ketika terlibat dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu,  harga akan dipengaruhi oleh nilai tukar.
Sedangkan krisis ekonomi adalah periode dimana perekonomian suatu negara sedang mengalami kemerosotan yang parah sehingga menyebabkan gangguan lapangan kerja, berkurangnya investasi, dan terkadang bahkan meluasnya kemiskinan. Sulit untuk memprediksi kapan dan bagaimana krisis ini akan terjadi, namun aggregate expenditure telah terbukti menjadi alat yang berguna untuk memahami dan memprediksi kemungkinan terjadinya krisis ekonomi. Pengeluaran agregat (aggregate expenditure) ini mencakup empat komponen utama, yaitu
- Konsumsi Rumah Tangga (C)
Konsumsi adalah tindakan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan  memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Rumah tangga menggunakan uang yang mereka terima untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan membeli barang-barang seperti makanan, pakaian, pendidikan anak, sewa, dan kendaraan. Meski tidak semua aktivitas dapat dianggap sebagai aktivitas konsumsi, namun investasi rumah dianggap sebagai aktivitas rumah tangga.
- Invesatasi (I)
Dalam suatu industri, pembentukan modal tetap,  sering kali digambarkan sebagai investasi, pada dasarnya mengacu pada pengeluaran uang untuk barang modal yang akan mendorong produksi produk dan jasa di masa depan. Beberapa biaya  dalam portofolio investasi termasuk pembangunan gedung perkantoran, konstruksi  industri, dan pembelian peralatan manufaktur. Pengeluaran atas investasi ini dilakukan agar dapat digunakan dalam produksi di masa depan dan bukan untuk konsumsi.
- Belanja Pemerintah (G)
Konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah merupakan dua jenis pembelian utama  yang dilakukan oleh pemerintah. Konsumsi meliputi pembelian peralatan kantor,  gaji guru, dan penyediaan kendaraan pemerintah. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, dan rumah sakit termasuk dalam investasi pemerintah.
- Ekspor Bersih (X -M)
Nilai ekspor bersih adalah selisih antara nilai impor dan nilai ekspor. (barang dan jasa yang dijual ke negara lain). Seluruh atau sebagian  nilai ekspor berasal dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. Oleh karena itu, nilainya harus dihitung berdasarkan pendapatan nasional.
Dalam rumus matematis, pengeluaran agregat dapat diungkapkan sebagai berikut:
Pengeluaran Agregat (Y) = C + I + G + (X - M)
Pengeluaran agregat merupakan alat yang penting untuk memprediksi krisis ekonomi karena  membantu memahami keadaan perekonomian suatu negara. Berikut  beberapa cara menggunakan pengeluaran agregat untuk menganalisis potensi krisis ekonomi: Â
- Penurunan Konsumsi Rumah Tangga (C)
Penurunan pengeluaran konsumen adalah salah satu indikator pertama potensi bencana ekonomi. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil, penurunan pendapatan, atau peningkatan biaya. Penurunan mendadak dalam konsumsi dapat berfungsi sebagai prekursor.
- Investasi yang Menurun (I)
Investasi perusahaan merupakan salah satu faktor dasar  pertumbuhan ekonomi. Krisis dapat terjadi jika perusahaan mengurangi investasi karena kondisi ekonomi yang tidak stabil atau rendahnya permintaan.
- Belanja Pemerintah yang Menurun (G)
Resesi sebagian dapat dihindari melalui kebijakan belanja pemerintah. Pengurangan belanja pemerintah secara tiba-tiba dapat mempengaruhi permintaan agregat dan menyebabkan bencana ekonomi.
- Ekspor Bersih yang Menurun (X -M)
Perekonomian suatu negara dapat berubah karena perubahan  perdagangan global. Penurunan ekspor bersih, yang terjadi ketika impor meningkat namun ekspor menurun, dapat menyebabkan penurunan pengeluaran secara keseluruhan dan mengindikasikan adanya masalah pada perekonomian global.
Pengeluaran agregat merupakan alat penting dalam pembuatan kebijakan ekonomi. Pemerintah dan bank sentral dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi krisis ini atau mengurangi dampaknya ketika ada tanda-tanda bahwa salah satu komponen belanja keseluruhan mengalami penurunan. Kebijakan fiskal dan moneter, seperti perubahan pajak, suku bunga, dan langkah-langkah stimulus ekonomi, dapat mempengaruhi pengeluaran secara keseluruhan dan menjaga kesehatan perekonomian.
Singkatnya, pengeluaran agregat merupakan alat penting untuk memprediksi krisis ekonomi. Kita dapat lebih memahami keadaan perekonomian saat ini dan kemungkinan permasalahannya dengan memahami komponen-komponennya dan menelusuri perkembangannya. Hal ini memungkinkan pembuat kebijakan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah bencana yang menghancurkan. Salah satu alat terpenting untuk memahami dan mengelola perekonomian selama masa ketidakpastian ekonomi adalah pengeluaran agregat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H