Cluwak merupakan salah satu kecamatan di kabupaten pati yang mempunyai keragaman adat dan budaya yang melimpah.Berbagai usaha pelestarian pun dilakukan, salah satunya dengan rutin menyelenggarakan tradisi budaya. Selain mempertahankan sekaligus mengenalkan tradisi pada generasi muda, pengadaan ritual-ritual adat ini dapat menarik wisatawan untuk datang.
Salah satu budaya yang sampai sekarang masih rutin dilakukan adalah sedekah bumi, atau yang selama ini sering dikatakan (kabumi), sedekah bumi sendiri diartikan sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap anugrah yang diberikan Allah melalui hasil dari bumi yang melimpah, sehingga masyarakat senantiasa merayakan atau melakukan ritual tersebut sebagai wujud rasa syukur, sedekah bumi sendiri dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
Kecamatan Cluwak sendiri memiliki 13 Desa atau kelurahan dimana setiap desa atau kelurahan tersebut memiliki tradisi sedekah bumi yang berbeda-beda dan juga dilaksanakan pada hari yang berbeda pula. Salah satu contohnya adalah sedekah bumi desa Ngablak.
Sedekah bumi atau kabumi desa ngablak dilakukan setiap bulan syawal  tepatnya yaitu pada hari rabu legi, Desa Ngablak yang jumlahnya 13 RW dan 55 RT semuanya akan turut serta dalam kegiatan tersebut. Dengan kratifitas masing-masing RW mengirimkan atraksi karnaval yang berbeda beda. Semuanya akan menunjukkan kreatifitasnya masing-masing, Walaupun atraksinya berbeda-beda tetapi tetap satu ber Bhineka Tunggal Ika yang mampu mewujudkan Persatuan dan kesatuan warga Ngablak khususnya. Sehari sebelum acara sedekah bumi dilakukan, ada juga acara selametan (kondangan) yang bisasanya dilakukan di punden atau rumah salah satu warga. Saat hari sedekah bumi biasanya tiap RW harus membuat Ancak, ancak ini sendiri biasanya berisi buah,sayur dan jajanan pasar, yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat menarik, Ancak ini kemudian dibawa keliling desa dengan disertai tongtek, arak-arakan dan drum band.Â
Puncak acara sedekah bumi desa Ngablak ini berada di Lapangan Ngablak yang terletak di belakang pasar Ngablak , dari setiap dusun yang sudah berkumpul di Lapangan mereka semua akan dinilai oleh panitia yang telah dibuat sebelumnya untuk mendapatkan juara terbaik dan akan mendapatkan sejumlah hadiah bagi yang menang.
Setelah acara sedekah bumi selesai, atau bahkan sebelum sedekah bumi dilaksanakan biasanya banyak diadakan acara-acara hiburan seperti ketoprak, wayang dan masih banyak lagi. Dalam puncak acara ritual sedekah bumi di akhiri dengan melantunkan do’a bersama-sama oleh masyarakat setempat dengan dipimpin oleh tetua adat.
Do’a dalam sedekah bumi tersebut umumnya dipimpin oleh tetua adat atau sesepuh kampung yang sudah sering dan terbiasa memimpin jalannya ritual tersebut. Ada yang sangat menarik dalam lantunan do’a pada ritual tersebut. Yang menarik dalam lantunan do’a tersebut adalah kolaborasi antara lantunan kalimat- kalimat Jawa dan dipadukan dengan do’a yang bernuansa Islami.
Kita sebagai generasi penerus bangsa patut bangga dengan keanekaragaman budaya yang terdapat di Desa Ngablak ini, selain itu sebagai pemuda yang baik kita harus tetap mempertahankan budaya-budaya semacam sedekah bumi ini tetap lestari dan tidak hilang supaya anak cucu kita kelak dapat melihatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H