[Opini] Pengaruh Lingkungan Pergaulan Teman Sebaya terhadap Minat Belajar Peserta Didik

Perkembangan kehidupan sosial remaja ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya atau lingkungan pergaulan dalam kehidupan meraka. Sebagian besar remaja waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul dengan teman-teman sebaya lebih didasarkan pada hubungan persahabatan. Hubungan tersebut dapat memberikan dampak dalam pergaulan. Jika didukung dengan pergaulan yang baik di lingkungan sekitar ataupun sekolah maka minat belajar peserta didik pun juga akan meningkat. Pada kenyataannya, lingkungan pergaulan mereka masih banyak yang tidak karuan sehingga minat belajar peserta didik masih kurang optimal.

Pada dasarnya minat belajar peserta didik dapat dibentuk oleh diri sendiri yang mana minat belajar merupakan suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh serta menerima akan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu diluar diri. Dapat dikatakan dengan terpenuhi minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. Demikian juga minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar peserta didik. Namun faktanya dalam dunia pendidikan tidak sedikit pendidik yang mengalami kendala dalam mengajarnya  karena banyak peserta didik yang kurang memiliki minat dalam belajar dan hal tersebut sangat memengaruhi proses belajar mengajar yang akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya minat belajar peserta didik yaitu lingkungan pergaulan.

Lingkungan pergaulan memang sangat diperlukan untuk kita sebagai makhluk sosial, namun peserta didik juga harus selektif dalam memilih teman atau lingkungan agar tidak terjerumus dengan pergaulan yang tidak baik. Lingkungan pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung relatif dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Bahwasannya lingkungan pergaulan juga memberikan dua dampak yaitu dampak positif dan negatif. 

Dampak postif yang terjadi pada lingkungan pergaulan akan lebih mengenal kepribadian masing-masing orang, mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Jika peserta didik tepat dalam memilih pergaulan maka dampaknya juga akan baik pula. 

Di sisi lain dampak negatifnya pun patut diwaspadai karena dapat berakibat fatal bagi peserta didik. Dampak negatif lingkungan pergaulan saat ini sangat melampau batas seperti orang-orang yang kurang mematuhi norma dan adat istiadat, bahkan para remaja sekarang bisa melakukan perbuatan kriminal apapun dan menjadi anak berandalan seperti narkoba, sex bebas, minum minuman keras yang berakibat hilangnya minat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial karena remaja seringkali terbuai oleh teman sebayanya yang membuat dirinya merasa senang dan membuat remaja selalu ingin mencoba hal baru, hingga terjebak ke dunia yang semestinya tidak harus mereka dekati.

Lantas hal apa yang harus dilakukan?

Untuk menjadikan peserta didik agar lebih meningkatkan minat belajar sebagai orang tua disini juga memiliki peran penting. Orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada anaknya untuk tidak bergaul dengan lingkungan yang menjerumuskan ke hal negatif. Selain itu juga melakukan kontrol terus menerus agar anak terhindar dari perilaku yang menyimpang.

Ada pepatah berkata bahwa "jika kita berteman dengan penjual parfum maka kita akan ketularan wangi" dengan kata lain Jika kita berteman dengan orang yang baik, rajin belajar, pandai, sopan kita juga akan tertular hal baik pula. Begitu juga sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang nakal, kurangnya adab dan sopan santun, malas belajar, maka hal tersebut juga akan tertular pada diri kita dan pasti berdampak negatif. Sebagai peserta didik yang berkualitas kita harus pandai dalam memilah teman sebaya agar minat belajar dapat meningkat dan pastinya akan  memberi dampak positif bagi diri kita.