Mohon tunggu...
Nimas Melati
Nimas Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana

Mahasiswa penuh karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UM Ciptakan Terobosan Baru, Pelatihan Kerajinan Tie Dye Guna Memberdayakan Muda Mudi Karang Taruna Desa Mundusewu

20 Juli 2021   10:46 Diperbarui: 20 Juli 2021   12:11 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN UM Ciptakan Terobosan Baru sebagai Langkah Pemberdayaan Muda Mudi Karang Taruna Desa Mundusewu Melalui Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tie Dye

Tim KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang saat ini sedang melakukan pengabdian di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang terhitung tanggal 11 Juni - 25 Juli 2021. Mengangkat beberapa program kerja yang bertujuan untuk merangkul warga guna meningkatkan potensi dan keterampilan warganya dalam membantu memajukan desa. Salah satu program kerja yang diusung oleh Tim KKN UM yaitu pelatihan pembuatan kaos tie dye.

Proses Pembuatan
Proses Pembuatan "Tie Dye" Bersama Remaja Karang Taruna

Tim KKN UM tahun 2021 kali ini bekerja sama dengan muda mudi Karang Taruna Desa guna melakukan pelatihan pembuatan kerajinan tie dye. Kegiatan kolaborasi tersebut bertujuan sebagai langkah pemberdayaan keterampilan anggota Karang Taruna dalam pembuatan kerajinan kaos tie dye. Pada awalnya, acara pelatihan ini ditujukan untuk seluruh anggota karang taruna desa. Namun dikarenakan kondisi lingkungan yang sedang diterapkannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga tidak memungkinkan untuk mengumpulkan banyak massa. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Juli 2021 pukul 10.00-11.00 WIB bertempat di Posko KKN tersebut hanya diikuti oleh 7 orang perwakilan karang taruna dusun Mundusewu saja.

Proses Pembuatan
Proses Pembuatan "Tie Dye" Bersama Remaja Karang Taruna

Pelatihan tie dye dilaksanakan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu persiapan alat dan bahan,  berupa kaos polos, pewarna tekstil, tali rafia,  dan botol bekas minuman. Tahapan kedua membentuk kaos sesuai dengan pola yang diinginkan, lalu diikat menggunakan tali rafia agar pola tidak berubah-ubah. Tahapan ketiga,  mencampurkan pewarna dengan air hangat yang sudah dimasukkan kedalam botol. Tahapan keempat, proses pewarnaan tie dye sesuai pola. Tahapan terakhir, yaitu proses pengeringan dibawah sinar matahari.  

Produk tie dye selanjutnya diorientasikan untuk menjadi peluang bisnis bagi masyarakat Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng melalui pendampingan Karang Taruna kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun