Mohon tunggu...
Nimas Ayu Nadiarizty
Nimas Ayu Nadiarizty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Terapi Bermain dan Metode ABA untuk Permasalahan Perilaku Anak Autis

19 Juni 2024   20:48 Diperbarui: 19 Juni 2024   21:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Autisme merupakan gangguan perkembangan yang mengakibatkan anak tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sejak lahir. Autisme juga disebut dengan ASD yaitu Autism Spectrum Disorder, Gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan adanya hambatan dalam interaksi sosialnya, cara berkomunikasi secara verbal dan non-verbalnya, lalu juga gangguan dalam perilaku nya.

Perilaku Autis dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu perilaku eksesif (berlebihan) dan perilaku defisit (berkekurangan). Perilaku eksesif itu seperti tantrum atau mengamuk, menjerit, mencakar, memukul, merusak benda, menyakiti diri sendiri atau menyakiti orang lain. Sedangkan perilaku defisit ditandai dengan gangguan berbicara, perilaku sosial yang kurang baik, emosi yang tidak sesuai misalnya kadang tertawa, menangis, dan marah secara tiba-tiba tanpa adanya sebab.

Melalui observasi di sekolah SLB Tunas Mulya kita dapat mengamati secara langsung permasalahan perilaku pada anak autis dan dapat mencari solusi yang tepat untuk permasalahan perilakunya.

Terdapat siswi autis berinisial AF di SLB Tunas Mulya, kelas 2 SDLB dan berusia 11 Tahun mempunyai permasalahan pada perilaku nya. AF ini sulit bersosialisasi dengan orang lain seperti lebih suka menyendiri dan asyik dengan dunianya sendiri. AF sulit berkomunikasi dengan orang lain apalagi dengan orang baru, ia juga kurang responsif seperti tidak mau merespon ketika di panggil. Hasil Wawancara dengan guru kelas, AF dalam pembelajaran juga sangat tidak fokus / gampang terdiktraksi dengan sekitar. AF juga belum mampu kontak mata dan selalu menghindar jika diminta kontak mata.

Permasalahan perilaku yang dihadapi AF ini perlu diberikan penanganan dan pendekatan khusus. Penanganan dan solusi untuk permasalahan AF ini adalah dengan Terapi Bermain dan Metode ABA.

Ketidakfokusan AF di saat pembelajaran dapat ditangani dengan Terapi bermain, dengan bermain "Permainan tepuk pundak lutut" disini AF  diajak bermain tepuk tangan yaitu adu tepuk 2 tangan yang diawali dengan "tos" tangan kanan dan kiri bergantian. Lalu beradu tepuk 2 tangan seperti permainan tepuk pundak lutut menyilang bergantian. Ini melatih AF lebih fokus dan mengarahkan pandangan ke orang, lalu permainan bermain lempar tangkap bola agar melatih perhatian AF lebih fokus.

Solusi lain untuk permasalahan AF juga dapat dengan Metode ABA (Applied Behavior Analysis) yaitu suatu program untuk anak autism agar dapat mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku. Yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku yang dapat membantu pembelajaran dan mengurangi perilaku yang tidak di inginkan. Cara nya adalah dengan memberikan penguatan positif. Seperti memberikan reward atau hadiah ketika AF melakukan perilaku baik atau sudah melakukan instruksi dengan benar. Metode ini dilakukan secara continue dan berulang hingga AF paham.

Dengan Terapi Bermain dan Metode ABA sangat berguna untuk mengurangi perilaku buruk AF, sehingga AF dapat meningkatkan perilaku baik nya untuk membantu pembelajaran dan juga dapat membantu mempermudah guru atau pendidik lainnya disaat memberi materi.

Sumber :

Ardina, Rani. 2018. “Terapi ABA (Applied Behavior Analysis) Tingkat Dasar Efektif.” The Indonesian Journal of Health Science 10(1): 90–91.

Nazeer, Ahsan. 2019. “Autism spectrum disorder.” Psychiatric Annals 49(3): 101.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun