Kuantitas penduduk di Indonesia yang cukup besar yaitu sebanyak 234.893.453 jiwa (Encarta Encyclopedia 2006) dapat menjadi dua sisi mata pisau, di satu sisi dapat menguntungkan Indonesia namun di sisi lain menjadi permasalahan di Indonesia. Selama ini persoalan penduduk menjadi masalah yang tak kunjung usai, mulai dari masalah tingginya jumlah penduduk, tingginya angka pengangguran, dan sebagainya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia jumlah angka pengangguran Indonesia sebesar 7,1 % ini berarti 16.442.542 jiwa penduduk tidak mempunyai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tentu saja ini menjadi kegelisahan masyarakat dan juga pemerintah. Di Indonesia diterapkan ilmu demografi untuk mempelajari dan menganalisis hal – hal yang berkaitan dengan penduduk.  Dengan adanya ilmu demografi diharapkan dapat memberi solusi atas kegelisahan masyarakat Indonesia. Ilmu demografi ini akan sangat bermanfaat apabila pemerintah cermat menciptakan potensi melalui kolaborasi ilmu pegetahuan dengan strategi – strategi yang mampu meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Potensi tersebut akan mengubah permasalahan kuantitas penduduk menjadi peluang peningkatan kualitas penduduk. Bangsa Indonesia perlu membekali para penduduk yang jumlahnya cukup banyak dengan kualitas dan kemampuan kerja tujuannya agar masyarakat Indonesia siap menghadapi tantangan dunia.
Tahun 2015 mendatang akan dilaksanakan Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA), MEA adalah bentuk kerjasama negara – negara ASEAN yang menyebabkan barang dan tenaga kerja masuk secara bebas ke negara anggota ASEAN. Masyarakat Indonesia banyak yang belum mengetahui gambaran MEA, hal ini tentu menghambat persiapan Indonesia dalam menyambut MEA. Jumlah penduduk ASEAN yaitu 556.018.056 jiwa (Encarta Encyclopedia, 2006)  Negara Indonesia menyumbang 40% penduduk dari total penduduk ASEAN yaitu sebanyak 234.893.453 jiwa (Encarta Encyclopedia, 2006), dengan kuantitas penduduk yang cukup besar seharusnya dapat menjadi peluang bangsa Indonesia untuk menghadapi MEA. Pelaksanaan MEA justru jangan sampai membuat bangsa Indonesia ‘terjajah’ oleh negara – negara ASEAN yang lain. Pelaksanaan MEA seharusnya mampu menjadi peluang bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Dengan strategi dan kebijakan yang tepat, masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang berkualitas sehingga mampu menjadikan bangsa Indonesia semakin berkembang.
Masyarakat terutama generasi-generasi muda wajib memiliki pengetahuan tentang MEA dan kepedulian terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Penduduk harus dibekali dengan pengetahuan yang baik dan kepekaan sosial terhadap tantangan – tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sehingga mampu mencari solusi, oleh karena itu perlu diadakan sosialisasi dari pihak pemerintah kepada masyarakat mengenai pelaksanaan MEA dan dampaknya terhadap bangsa Indonesia. Selain itu perlu dilakukan pelatihan bahasa asing dan pelatihan skill kerja untuk bekal persiapan menghadapi MEA. Pelatihan skill kerja diperlukan supaya tenaga kerja Indonesia mempunyai kecakapan kerja yang berkualitas sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara – negara ASEAN yang lain. Pemerintah juga harus dapat meningkatkan kualitas bangsa melalui bidang produksi barang – barang lokal yang berpotensi menjadi komoditas ekspor negara Indonesia. Para pengusaha – pengusaha kecil perlu diberi modal usaha untuk meningkatkan mutu dan nilai jual produk – produknya agar dapat bersaing dengan produk - produk negara lain yang semakin bebas memasuki pasar Indonesia.  Apabila setiap penduduk mempunyai kemampuan kerja yang berkualitas maka dipastikan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang berkompeten di kancah ASEAN maupun internasional. Penduduk yang cerdas dan pemerintah yang tepat akan menjadi senjata ampuh bangsa Indonesia menghadapi tantangan dunia. Mari kita belajar menjadi masyarakat yang memberi dampak positif untuk bangsa, karena kesejahteraan bangsa ini juga ditentukan dari usaha kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H