Mohon tunggu...
nimas aliya azzahraa
nimas aliya azzahraa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa semester 3 dengan program studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo semarang. Like some coffee, cats, photo, dates with girls and listening to music.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Harmoni Budaya: Srawung Budaya dan Fashion Show oleh Rencang Batik X Jawabku

18 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 18 Desember 2024   14:21 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang – Program kampanye “Rencang Batik X Jawabku” adakan Seminar Kebudayaan dan Fashion Show batik bertajuk “Srawung Budaya dan Fashion Show Batik” di Theater Isdb Soshum, Kampus III, UIN Walisongo Semarang, pada Rabu (4/12/2024).

Kolaborasi antara Rencang Batik dan Jawabku sukses menggelar acara budaya bertajuk "Srawung Budaya" yang menggabungkan seminar kebudayaan dengan fashion show. Kegiatan ini berlangsung meriah di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan bertujuan untuk memperkuat apresiasi terhadap seni dan warisan budaya lokal.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta, seminar kebudayaan ini mendatangkan Kepala Museum Ronggowarsito, Sugiharto sebagai narasumber dan penampilan fashion show dari produk cenayu batik.

Acara "Srawung Budaya" ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan karya seni dan mode, tetapi juga menjadi ruang diskusi mengenai pentingnya melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. Seminar kebudayaan yang menjadi salah satu rangkaian acara ini menghadirkan pembicara-pembicara ahli yang membahas berbagai aspek budaya, mulai dari sejarah hingga inovasi dalam pelestariannya.

Sugiharto menjelaskan tiga tahapan mengenal budaya: "Ada tiga tahapan untuk melek terhadap budaya yaitu tepung, srawung, dan dunung," katanya. Tahap pertama adalah mengenal produk budaya, seperti batik (tepung), kemudian mencari pemahaman tentang budaya (srawung), dan tahap tertinggi adalah membangun kesadaran fisik dan nilai budaya, serta memanfaatkannya dalam kehidupan.

Sementara itu, Muhammad Rizqi selaku Ketua Pelaksana kegiatan berharap agar melalui kegiatan ini para mahasiswa lebih mencintai produk batik sebagai budaya nusantara yang harus dilestarikan. “Semoga batik tidak hanya sebagai pakaian formal, tetapi sebagai pakaian kebanggaan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Dengan acara seperti ini, Rencang Batik dan Jawabku membuktikan bahwa budaya tradisional dapat terus relevan dan berkembang di tengah modernitas, menginspirasi generasi muda untuk terus menggali dan menjaga kekayaan budaya bangsa.


Baca lebih lengkap di walisongo.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun