Hai
Bagaimana kabarmu?
Kepadamu yang entah berada di sudut mana
Apakah kau masih mengingatku?
Yang dulu kau bercerita
bahwa dalam anganmu hanya ada aku
Atau bahkan, aku sudah hilang dalam anganmu
Kau perlu tahu
Di sini aku membangun asa dalam doa
Untukmu, untuk kebahagiaanmu
Melihatmu dengan seseorang
Yang pantas bersanding denganmu
Aku di sini masih seperti saat itu
Sepeninggal kau, aku hampir layu
Kata orang
Cara terbaik untuk melupakan
adalah bagaimana kita bisa mengikhlaskan
apa yang telah berlalu
hingga tidak menjadi suatu hal
yang terus menghantui
Namun, tetap saja kau tak bisa pergi dalam anganku
Aku benci, mengapa dalam anganku kau tak pergi
Apa mungkin karena aku tak bisa melupa
Tentang dia yang dulu pernah sangat berarti
Dia yang mengubah hidupku ketika cinta ku kecap
Dan dia yang mebuatku hancur setelah kepergiaanya
Teruntukmu
Pemilik senyum manis
Dapatkah kutemukan  senyuman yang sama
Pada orang yang berbeda?
Senyummu yang menerbangkan anganku
Melangitkan rinduku diantara milyaran bintang
Namun, aku jatuh ke tempat yang paling rendah
Setelah purnama perlahan menghilang
Kemudian, yang ada hanya sesal dan air mata
Membuatku tak berdaya dalam kenangan
Hai, apa kabar?
Sepertinya kau bahagia selepas denganku
Hanya satu pintaku, kuharap kau tak akan mengecewakan
Seperti apa yang telah terjadi padaku
Namun, satu hal yang perlu kau tahu
Aku tak bisa lupa, bagaimana membenamkan rasa.
Penulis :
Nimas Ayu Dewi N - Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H