Mohon tunggu...
eny mastuti
eny mastuti Mohon Tunggu... -

Ibu dua orang remaja. Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Hidupmu Sudah Cukup Update?

31 Agustus 2017   19:44 Diperbarui: 31 Agustus 2017   19:52 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : acmtagra.com

Model adu argumen nya kurang mendidik. Debat data dan fakta hanya se uprit, setelah itu switch ke adu sumpah serapah, hina, caci maki dan serangan personal lain. Jadi hilang substansi nya...

Apa yang menarik atau yang khas?

Ehmmm, mereka selalu merasa benar. Lemah atau kuat opini, tak jadi soal. Yang penting  harus beda.

Mereka seperti nya tidak mengenal kata maaf dan ralat kalimat.

Bisa diulas untuk masing-masing contoh berita dan pro kontra nya?

Polisi menggulung sindikat penjual jasa sebar berita bohong  bertarif jutaan rupiah. Disebutkan. anggota kelompok ini mencapai ratusan ribu. Bekerja berdasarkan pesanan untuk menyebar berita bohong, ujaran kebencian dan sejenisnya.

Banyak yang acungkan jempol dan berharap cuaca di media sosial menjadi adem, karena produsen konten hoax dan provokatif diciduk.

Namun, ada yang menganggap  itu hanya drama. Mereka curiga produsen ujaran kebencian  yang sebenarnya ya.., sang penguasa. Timing  penangkapan diyakini sebagai taktik pengalihan isu, karena dalam waktu yang sama, sertifikat HGB -- Hak Guna Bangunan, untuk salah satu pulau reklamasi di teluk Jakarta, tiba-tiba terbit.

Minggu ini pemerintah mengumumkan, PT Freeport Indonesia menyetujui divestasi saham 51%, serta komitmen membangun smelter dalam 5 tahun sampai Januari 2022.  Banyak yang bertepuk tangan gembira untuk lonjakan jumlah saham ini. Tetapi narasi kontra dan mementahkan semua capaian, juga muncul. Ini bukan prestasi, tetapi sebuah langkah mundur yang tidak cerdas, kata kelompok sebelah.

Jebloknya prestasi atlet Indoneisa di arena Sea Games Malaysia 2017 menjadikan pemerintah sebagai sasaran tembak para haters. Rangkaian "kata-kata mutiara" bagaikan mendapat panggung untuk tampil maksimal menghabisi kementrian penanggung jawab atlet.

Angelina Sondakh saat bersaksi dalam sidang kasus korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Universitas Udayana dan Wisma Atlet bagi terdakwa Dudung Purwadi di Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan, Partai Demokrat mendapat jatah 20 persen dari tiap proyek yang digarap pemerintah. Pernyataan bunda cantik ini langsung dibantah Partai Demokrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun