Mohon tunggu...
Nimah Azizah Pertiwi
Nimah Azizah Pertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Tanah Universitas Jember

Mahasiswa Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Biochar dan Pesnab melalui PROMAHADESA di Poktan Ngudi Rezeki Desa Pecoro Jember

26 Juli 2023   07:52 Diperbarui: 26 Juli 2023   07:55 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jember - Kabupaten Jember memiliki 31 kecamatan yang didalamnya terbagi atas 22 kelurahan dan 226 desa. 226 desa dengan presentase luas lahan sawah di Kabupaten Jember tertinggi di Desa Pecoro dengan presentase 6 %. Salah satu kelompok tani di Desa Pecoro yakni kelompok tani Ngudi Rezeki memiliki luas sawah 30-34 hektar dengan jumlah anggota kelompok 75 orang.  Produksi padi di kelompok tani rata-rata berkisar 3-3,5 ton/ha dan turun 30% dari 10 tahun terakhir yang seharusnya 4,5-6 ton/ha. 

Penurunan hasil produktivitas tanaman padi tersebut disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang tidak diimbangi oleh pupuk organik, penggunaan varietas yang tidak bersertifikat, serta serangan hama dan penyakit. Tingkat kesuburan tanah hasil analisis pendahuluan menunjukkan nilai C-Organik < 1% (sangat rendah) yang seharusnya minimal 2% (sedang) untuk menghasilkan produksi padi yang optimal 6 ton/ha. Serangan hama penyakit di lahan sawah kelompok tani Ngudi Rezeki Desa Pecoro tinggi, terutama hama wereng dan penyakit blast yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea terutama saat padi mulai bunting. 

Sebaran hama dan penyakit ini 40% tersebar di sebagian petak lahan petani sehingga berpengaruh terhadap produktifitas tanaman padi. Didukung dengan harga insektisida dan fungisida tinggi > Rp. 125.000,- per liter dan pengaplikasian untuk tiap hektar membutuhkan masing-masing 6-7 botol secara bertahap. Penggunaan bahan kimia yang berlebih dapat merusak tanah dan menyebabkan polusi lingkungan terutama air dan udara.

Hama dan penyakit tanaman padi (Dokpri)
Hama dan penyakit tanaman padi (Dokpri)

Solusi untuk mengatasi permasalahan di lahan sawah milik kelompok tani Ngudi Rezeki yaitu dengan meningkatkan kandungan C-Organik pada tanah masam dan pengendalian hama penyakit berupa hama wereng dan penyakit blast, hawar daun, sundep dan beluk. Pada hari Rabu, 12 Juli 2023,  tim kami berdiskusi dengan kelompok tani Ngudi Rezeki serta PPL terkait realisasi untuk solusi tersebut yang dilakukan dengan  pelatihan pembuatan biochar yang bertujuan sebagai penambah C-Organik pada tanah masam serta pembuatan pestisida nabati yang berguna untuk membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi di Desa Pecoro.

(Dokpri)
(Dokpri)

Tim kami bersama dengan perwakilan kelompok tani Ngudi Rezeki serta Pak Udin selaku PPL sempat meninjau lokasi sawah yang gagal panen akibat tingginya serangan OPT pada lahan tersebut.  Pak Udin selaku PPL menyatakan bahwa terjadinya serangan OPT tersebut ditandai oleh adanya batang tanaman padi yang busuk bekas hama larva penggerek, malai padi yang kopong atau gagal membentuk bulir akibat serangan hama walang sangit dan gejala menguning pada daun, mengering seperti terbakar akibat serangan wereng, sehingga perlu dilakukannya upaya untuk mengurangi populasi hama yang berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun